DPRD Kota Bandung Gelar NGOBAR Bersama Para Jurnalis Pembahasan Terkait Program Kesehatan, UMKM dan Sampah
INFOPOLISI.NET | KOTA BANDUNG
NGOBAR (ngobrol Bareng) adalah agenda yang Inovatif dan Kreatif dari DPRD Kota Bandung dengan mengikuti ramainya penggunaan Media Sosial di masyarakat seperti Instagram, Facebook dan TikTok digagas jadi cara komunikasi antar DPRD Kota Bandung, Pewarta dan pengguna Handphone di Bandung kegiatan dilaksanakan di Grand Asrila Hotel Convencion jalan Pelajar Pejuang 45 Kota Bandung, Kamis,(07/11/2024).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Tony Wijaya, Ketua Komisi A Susanto Priyogo Adiputro, Perwakiln Komisi B Asep Robin dan Asep Sudrajat, Ketua Komisi D Iman Lestariyono dan seluruh perangkat DPRD Kota Bandung.
NGOBAR (Ngobrol Bareng) lebih dekat dengan para anggota DPRD Kota Bandung sebagai sarana silaturahmi antara rekan media dengan DPRD Kota Bandung. Platform kehidupan sehari hari di Kota Bandung lewat Media Sosial.
Setiap pewarta menurut panitia diberikan waktu untuk bertanya ke masing-masing komisi sesuai masalah.
Pertanyaan terkait sampah menurut Toni akan dibuang ke Garut. Tapi disini juga belum ada penyelesaian yang ada.
‘Keamanan dan ketertiban mengenai PKL persoalan hukum agar tidak dirugikan’. Susanto menjawab undang-undang dasar adalah kedaulatan kepada rakyat. Ekonomi masyarakat Bandung, adalah PKL dan ojol. Makanya harus lihat regulasinya. Asas keadilan dan kesetaraan. Makanya segala regulasi sesuai RTRW sudah diatur. Kalaupun ada yang dirugikan DPRD Kota Bandung terbuka untuk Sosialisasi kembali.
Erick menambahkan kebijakan publik sifatnya merangkul semua. Terkadang ada saja pihak yang dirugikan.
Asep Robin dan Asep Sudrajat menyentuh masalah produk lokal Masalah UMKM yang banyak persaingan dengan produk yang lebih besar dan masalah harga yang belum bisa bersaing.
250 miliar anggaran tentang pelayanan kesehatan tentang UHC ini adalah tentang kesehatan mempermudah musibah tentang kebutuhan sehat. PR nya persoalan di lapangan tidak seperti itu, relawan. Dari Dinkes nya harus orang dinkesnya.
Karena tidak semua rumah sakit swasta juga banyak dan tidak kerjasama dengan BPJS atau UHC. Persyaratan nya orang Bandung juga tidak pernah selesai.” Asep Robin menanggapi.
Indri yang konsen di dunia UMKM. Anggaran UMKM anggaran nya selalu sedikit. Tapi UMKM selalu dijadikan pembahasan yang besar. Dinas dinas harus diselesaikan UMKM.
Siti Marfuah dari dapil 7 masuk ke dua dari PAW. Sebagai pelaku UMKM. Meningkatkan keluarga itu harus oleh perempuan. KEBAYA (komunitas emak emak berdaya). (Red-Win)
Tinggalkan Balasan