INFOPOLISI.NET I LOMBOK — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus memperkuat posisinya sebagai destinasi sport tourism unggulan melalui berbagai langkah strategis, termasuk pembinaan olahraga dirgantara dan kesiapan sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada tahun 2028.
Sebagai tuan rumah ajang olahraga dirgantara tingkat internasional tahun ini, NTB mendapat jatah lima wildcard untuk atlet lokal dari total 200 atlet yang telah memiliki lisensi dari Federasi Aerosport Indonesia (FASI). Namun, hanya dua atlet lokal yang mendaftar, sementara tiga slot lainnya diberikan kepada atlet asal Bali. Kondisi ini menjadi refleksi penting bagi pembinaan olahraga di NTB, yang kini mulai dibenahi secara serius.
Letkol Burhanudin, Ketua Pengurus FASI NTB, menjelaskan bahwa pengembangan potensi olahraga dirgantara sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memajukan sektor pariwisata. Ia mencontohkan, Dusun Lancing di Kawasan Mandalika telah dikenal sebagai surganya sport tourism selama tiga tahun terakhir.
“Olahraga dirgantara seperti paralayang, paramotor, hingga aeromodelling bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga daya tarik wisata yang unik dan diminati,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sejumlah event nasional pada tahun ini sebagai bentuk pembinaan, termasuk wisata terbang tandem yang terus meningkat peminatnya.
Dinas Pariwisata NTB pun turut ambil bagian dalam memaksimalkan potensi event ini. Kepala Bidang Destinasi, Chandra Aprinova, menjelaskan bahwa berbagai side event telah disiapkan untuk menarik minat masyarakat dan wisatawan. Di antaranya adalah lomba fotografi dan reels bertema “Pesona NTB dari Langit”, serta acara pembukaan dan penutupan dengan pertunjukan budaya seperti tarian, musik tradisional, dan area kuliner yang melibatkan pelaku UMKM lokal.
“Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kami optimistis kunjungan wisatawan akan meningkat. Tapi yang terpenting adalah perluasan jangkauan promosi pariwisata NTB melalui event-event seperti ini,” ungkap Chandra.
Dispar NTB juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk asosiasi hotel dan agen perjalanan wisata, untuk mempromosikan kegiatan tersebut. Keberhasilan Dusun Lancing sebagai desa wisata penyangga Kuta Mandalika dijadikan contoh bagaimana desa-desa lain bisa berkembang dengan mengusung prinsip industri pariwisata berbasis keamanan, kenyamanan, kebersihan, kreativitas, dan kesungguhan dalam mengelola potensi alam.
Dengan dukungan multisektor dan kolaborasi yang kuat, NTB tidak hanya siap menyambut perhelatan olahraga tingkat nasional dan internasional, tetapi juga menjadikan momentum ini sebagai tonggak pengembangan wisata berkelanjutan yang berdaya saing tinggi (M.D.N)