info polisi

Kategori: Peristiwa

DPRD PALI Terjun Langsung Tinjau LB3 Pasca Kebocoran Pipa di Desa Tempirai, FH: PT Medco E&P Harus Bertanggung Jawab

DPRD PALI Terjun Langsung Tinjau LB3 Pasca Kebocoran Pipa di Desa Tempirai, FH: PT Medco E&P Harus Bertanggung Jawab

INFOPOLISI,NET | KOTA PALEMBANG Komisi II DPRD PALI terjun langsung mengunjungi lokasi kebocoran pipa minyak milik PT Medco E&P Indonesia di Desa Tempirai, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten PALI di KM 22 dan KM 22+500 sejak sekitar 15 hari lalu itu menyebabkan aliran minyak pekat menggenangi lingkungan sekitar, dan mencemari sungai-sungai.   Sebelumnya Pihak PT Medco menyebutkan kebocoran disebabkan oleh aksi vandalisme berupa pemotongan pipa oleh oknum tak bertanggungjawab.   Namun, dampak pencemaran lingkungan yang terjadi tetap signifikan dan meresahkan warga.   Merespon dan menyerap hal tersebut wakil rakyat DPRD PALI masyarakat yang merasakan dampak dari pencemaran limbah cruid Oil yang terus meluas.   Delapan anggota DPRD PALI, dipimpin Ketua Komisi II, Rommy Suryadi, A.Md., didampingi Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, S.H., M.H., Senin (27/1/2025). Harus rela berjalan kaki sejauh 4 kilometer melalui jalanan berlumpur tebal demi melihat langsung dugaan pencemaran lingkungan akibat kebocoran pipa minyak.   Perjalanan menuju lokasi kebocoran tidak mudah. Ketua Komisi II Rommy Suryadi mengungkapkan, kendaraan roda empat dengan penggerak ganda (double gardan) yang mereka gunakan tidak dapat mencapai lokasi karena buruknya kondisi jalan.   Para anggota dewan, termasuk Ragil Saputra, S.H., Rio Malan, Tutut Sapriono, Budi Hoiru, S.H.I., H. Amran, dan Dadang, akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki di bawah terik matahari menuju lokasi kejadian.   “Kondisi jalan sangat memprihatinkan. Kami bahkan sempat berpikir, jangan-jangan jalan ini sengaja dibiarkan rusak agar tidak ada yang bisa meninjau lokasi kebocoran,” ujar Rommy Suryadi.   Setibanya di lokasi, para wakil rakyat bersama awak media menyaksikan genangan minyak mentah yang masih sangat tebal meluas hingga ke aliran sungai.   Mereka juga menemukan ratusan kantong plastik berisi minyak yang belum diangkut.   “Dampaknya sangat merusak ekosistem. Pencemaran ini menyebar luas, mencemari tanah dan air.   Kami akan memanggil pihak PT Medco E&P dan segera bersurat ke SKK Migas untuk mendesak tindakan tegas,” ungkap Rommy menegaskan.   Sementara Wakil Ketua II DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, menyoroti dampak pencemaran terhadap kualitas air yang kini jauh di bawah standar baku mutu.   Ia menjelaskan bahwa air yang terkontaminasi tidak lagi layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, atau pertanian.   Mitigasi harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak kerusakan lingkungan akibat semburan minyak.   “Kita tidak mengenal yang namanya pipanya di potong atau di gergaji orang, ini adalah peristiwa kelalaian yang di lakukan oleh PT Medco dan menyebabkan kerusakan lingkungan, banyak ekosistem yang mati disana seperti ikan areal lelang Lebak lebung, inikan merugikan masyarakat banyak apalagi aliran sungai itu masih digunakan masyarakat untuk tempat ke lahan pertanian, disamping perikanan, oleh sebab itu kami akan segera memanggil perusahaan medco hari senin nanti untuk mempertangungjawabkan, jika perlu nanti 30 anggota DPRD melakukan laporan ke Polda Sumatera Selatan masalah kerusakan lingkungan yang terjadi ,” tegas Firdaus Hasbulallah   Kebocoran pipa minyak di Kabupaten PALI bukan pertama kali terjadi. Dalam sebulan terakhir, kebocoran juga dilaporkan di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi. PT Medco E&P menuding aksi vandalisme sebagai penyebab utama, tetapi masyarakat sekitar tetap menjadi pihak yang menanggung dampak terparah.   Tentu hal ini menimbulkan kerugian yang dialami warga mulai dari rusaknya lahan pertanian, tercemarnya habitat ekosistem air yang di jadikan masyarakat untuk mencari ikan, menjadi andalan masyarakat kini tidak bisa lagi digunakan.   Anggota DPRD PALI berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas, memastikan perusahaan bertanggung jawab penuh atas pencemaran yang terjadi, dan mendorong upaya pemulihan lingkungan sesegera mungkin.   Medco E&P Tegaskan Komitmen Tangani Kebocoran Pipa Akibat Vandalisme di PALI.   Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kunjungan kerja yang dilakukan anggota DPRD Kabupaten PALI ke lokasi kebocoran pipa minyak milik negara yang dioperasikan perusahaan dan diduga dari tindakan vandalisme di Desa Tempirai, Penukal Utara.   Menurut Medco sebagai perusahaan yang menjalankan amanah Negara untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, Medco E&P memastikan bahwa langkah-langkah penanganan yang telah dan terus dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selasa (28/1/2025).   Sebelumnya Perusahaan telah bergerak cepat menurunkan tim teknis ke lokasi untuk melakukan penanganan dan pembersihan area terdampak setelah menerima laporan kejadian.   Medco E&P bersama tim gabungan yang terdiri atas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Musi Banyuasin, DLH Penukal Abab Lematang Ilir, Polres Musi Banyuasin, Polsek Penukal Utara serta SKK Migas telah melakukan kegiatan peninjauan dan memastikan langkah-langkah penanggulangan berjalan sesuai prosedur pada Rabu (22/1).   Tim Medco E&P bersama aparat keamanan juga telah mengamankan lokasi dengan memasang barikade dan spanduk peringatan, termasuk larangan merokok dan membuat api di area sekitar lokasi kejadian.   Saat ini, pembersihan Lokasi terus dilakukan dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat.   Perusahaan juga telah melaporkan tindakan vandalisme oleh orang yang tak bertanggung jawab tersebut kepada pihak berwajib.   “Keselamatan masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan hidup selalu menjadi prioritas utama kami.   Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu dalam penanganan kejadian ini,’’ ujar Senior Manager Communication Medco E&P, Leony Lervyn.   Ditanya kendala yang di hadapi terkait lambannya pengangkutan ratusan kantong plastik berisi limbah B3 minyak mentah dan pembersihan genangan cruid Oil yang masih cukup luas, pihak medco menjelaskan kondisi akses jalan yang rusak tidak bisa dilalui membuat mobilisasi kendaraan terhenti dan harus di lakukan perbaikan akses jalan terlebih dahulu.   “Untuk diketahui, itulah kami terus berkoordinasi dengan DLH, sesuai aturan PROPER lingkungan, kami ada sop proses penyaluran limbah ke tempat pembuangan akhir (yang costnya ditanggung Perusahaan) dengan prosedur kemasan, lokasi juga sudah di verifikasi lapangan oleh DLH, laporan dan progres juga harus diawasi DLH.   Dan yang menentukan bersih atau tidaknya adalah pihak DLH dan pemerintahan terkait.   Tidak ada yang ditutupi, karena Kami operator negara, yang diurus juga obyek vital Negara. Sesuai Peraturan pemerintah kami berkomitmen membersihkannya dan wilayah perairan itu di area milik perusahaan lain.   Maka kita izin juga dengan perusahaan itu. sampai ke Lembak yang merupakan tempat pelelangan antara PALI dan Muba,” pungkas Dyto   Warga Keluhkan Akas Jalan Rusak Parah Pasca kebocoran Pipa Medco E&P   Sementara warga Tempirai mengeluhkan akses jalan yang rusak karena mobilisasi pihak medco pasca melakukan penanganan membuat dirnya dan warga tidak lagi bisa

Akibat Curah Hujan Yang Tinggi dan Drainase Yang Buruk Erosi ancam Rumah Warga Sumedang

Akibat Curah Hujan Yang Tinggi dan Drainase Yang Buruk Erosi ancam Rumah Warga Sumedang

INFOPOLISI.NET | SUMEDANG Diduga akibat curah hujan yang terus-menerus mengguyur Sumedang akhir-akhir ini membuat salah satu rumah yang ada di Dusun Baginda terancam erosi setinggi kurang lebih 3 meter dan lebar 1 meter.   Rumah Agus (50) yang di lalui jalur Sumedang-Citengah Blok Dusun pusar RT 02 RW 05 Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang sudah beberapa bulan terakhir ini terancam erosi.   “Kemungkinan akibat drainase yang buruk, sehingga air yang mengalir akibat curah hujan yang tinggi menggerus tebing yang ada di hadapan rumah saya, “terang Agus kepada INFO POLISI.NET, 22 Januari 2022. Kondisi tersebut membuat pihaknya merasa terancam, sehingga dia berusaha untuk berkoordinasi dengan pihak terkait agar bisa secepatnya dibangun.   “Saya sudah berkoordinasi kepada pihak terkait tentang permasalahan ini, terutama untuk mencari solusi agar terselesaikan namun hingga sekarang belum ada perbaikan,” ujar Agus.   Ketua RW 05 setempat, Acu Cuanda didampingi ketua RT 02, Yanto Dalyanto menyatakan pihaknya memang sudah pernah membicarakan ini kepada pihak pemerintah namun belum juga ada tanggapan.   “Saya sudah menyampaikan hal ini kepada pemerintah namun belum ada tanggapan hingga sekarang ini, pernah dari pihak PU ada yang meninjau namun tidak jelas penyelesaiannya,” ujar Acu.   Pihaknya berharap agar pemerintah daerah khususnya pihak terkait bisa menindaklanjuti masalah tersebut. Sehingga erosi yang berada tepat di bahu jalan jalur kabupaten tersebut tidak mengancam rumah warga yang ada di bawahnya.   “Saya berharap pemerintah peduli akan kejadian erosi yang terus menggerus tebing yang ada di hadapan rumah warga tersebut.”pukas Acu.   Salah seorang warga yang enggan disebut jati dirinya menyayangkan lambannya kenangan permasalahan tersebut sehingga dikawatirkan air terus-menerus tebing yang di bawahnya merupakan rumah pemukiman Warga.(Zey/ Sep/ Tri)

Jurnalis Selaparang TV Lombok Timur Diduga Diintimidasi dan Rekaman Dihapus Paksa Oleh Oknum Mitra Makan Bergizi Gratis

Jurnalis Selaparang TV Lombok Timur Diduga Diintimidasi dan Rekaman Dihapus Paksa Oleh Oknum Mitra Makan Bergizi Gratis

INFOPOLISI.NET| LOMBOK TIMUR Dugaan tindak kekerasan terhadap pers kembali terjadi di Lombok Timur. Kali ini menimpa salah seorang wartawan Selaparang TV yang juga anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lombok Timur, Baiq Silawati, mengalami intimidasi dan perampasan kamera secara paksa saat melakukan peliputan di Dapur Mitra Makanan Bergizi (MBG) di sebuah pondok pesantren Rumbuk Timur, Selasa (14/1/2025).   Video hasil liputan yang sempat diambil oleh Baiq Silawati dihapus secara paksa oleh seorang petugas gizi dapur bernama Wawan. Kejadian bermula ketika Baiq Sila panggilan akrbanya, sedang merekam kondisi dapur yang menurut keterangan, terlihat becek dan para petugas dapur tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) selama beraktivitas.   “Saat saya berkunjung ke dapur Makanan Bergizi Gratis yang ada di Ponpes mantan Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy. Saya bertemu dengan penanggung jawabnya, Wawan. Saat saya mengambil gambar, saya diminta masuk ke satu ruangan dan diberi penjelasan bahwa peliputan tidak diperbolehkan karena kondisi karyawan mereka belum siap, terutama karena tidak menggunakan APD,” ungkap Baiq Silawati pada Rabu (15/01/2025).   “Ia juga menjelaskan bahwa dirinya sempat berusaha mempertahankan rekaman gambar yang sudah diambil, tetapi akhirnya video tersebut tetap dihapus oleh oknum tersebut. “Jadi gambarnya dihapus sama dia (Wawan). Saya berusaha buat mempertahankan gambar yang diambil tadi, tapi tidak bisa,” jelasnya.   Hingga berita ini diterbitkan, pihak petugas dapur yang bersangkutan belum memberikan tanggapan atas insiden tersebut. (Z)

Gara-gara Masalah HP, Berujung Penganiayaan 3 Korban Luka Berat Akibat Sabetan Parang

Gara-gara Masalah HP, Berujung Penganiayaan 3 Korban Luka Berat Akibat Sabetan Parang

Foto: Ilustrasi     INFOPOLISI,NET | LOMBOK TIMUR Insiden kekerasan kembali mengguncang Kabupaten Lombok Timur. Pada Rabu (1/1/2025) sekitar pukul 01.30 WITA, tiga warga menjadi korban pengeroyokan brutal di jalan umum Dusun Repok Katok, Desa Pijot Utara, Kecamatan Keruak.   Para korban mengalami luka serius akibat serangan yang melibatkan sekitar 15 orang pelaku. Ketiga korban diketahui adalah Lukman Hakim (30), seorang petani asal Desa Pengkelak Mas, Kecamatan Sakra Barat; Amak Harni (60), seorang buruh tani asal Desa Pijot Utara; dan Rezi (18), seorang pelajar.   Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nucolas Ousman menjelaskan,” bahwa insiden ini bermula dari perselisihan terkait dugaan pencurian sebuah telepon seluler.   Dugaan tersebut mengarah kepada pemuda Dusun Repok Katok, yang dituding oleh pemuda dari Dusun Kubur Nunggal, Desa Pengkelak Mas. Namun, tuduhan itu ternyata tidak berdasar.” jelasnya.   Situasi yang sempat tegang berubah menjadi kekacauan setelah kabar menyeruak bahwa pemuda Dusun Kubur Nunggal berencana menyerang pemuda Repok Katok.   Amak Harni, salah satu korban, mencoba meredakan situasi dengan meminta para pemuda Repok Katok untuk kembali ke rumah masing-masing.   Namun, upaya itu berujung tragis. Pemuda Dusun Kubur Nunggal menuduh pemuda Dusun Repok Katok sebagai pelaku pencurian. Setelah ditelusuri, ternyata ponsel yang hilang tersebut ditemukan bersama teman mereka sendiri di Kubur Nunggal,” ujar AKP Nicolas.   Tak lama berselang, sekelompok pemuda dari Kubur Nunggal datang menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam berupa parang. Amak Harni dan Rezi yang mencoba mencegah aksi brutal tersebut justru menjadi korban.   Amak Harni menderita luka terbuka di bagian kepala, sementara Rezi terluka di jari tangan kanannya. Lukman Hakim yang berada di lokasi kejadian juga menjadi korban serangan dengan luka serius di leher sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri yang hampir putus.” Tegasnya.   Dua saksi mata, Apok (40) dan Selamet (40), yang merupakan warga Dusun Repok Katok, menyaksikan langsung aksi pengeroyokan tersebut. Mereka segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.   Amak Harni menderita luka terbuka di bagian kepala, sementara Rezi terluka di jari tangan kanannya. Lukman Hakim yang berada di lokasi kejadian juga menjadi korban serangan dengan luka serius di leher sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri yang hampir putus.” Ujar Dua saksi mata ke pihak kepolisian.   Hingga saat ini, Polres Lombok Timur masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku. Selain itu, pihak kepolisian juga berupaya memediasi kedua kelompok pemuda guna mencegah bentrokan susulan.   “Kami menjamin proses hukum terhadap para pelaku akan berjalan sesuai aturan, tetapi kami juga mengutamakan pendekatan damai agar konflik tidak semakin meluas,” tandas AKP Nicolas.   Kondisi ketiga korban dilaporkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara itu, warga diharapkan tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwenang.   Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan provokatif yang berpotensi memperkeruh keadaan. (MDN)

FKUB Kabupaten Serang Angkat Bicara Perihal Rumah Doa Banten Yang Dilarang Masyarakat Sekitar Untuk Berdoa

FKUB Kabupaten Serang Angkat Bicara Perihal Rumah Doa Banten Yang Dilarang Masyarakat Sekitar Untuk Berdoa

INFOPOLISI.NET | SERANG Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Serang angkat bicara perihal adanya pemberitaan di media sosial dimana dalam pemberitaan tersebut menjelaskan adanya komunitas RDB(Rumah Doa Banten) pembinaan umat nasrani yang diminta masyarakat sekitar untuk menghentikan setiap kegiatan.   Ketua FKUB Kabupaten Serang KH. Hamdan Suhaemi menyampaikan kepada wartawan melalui voice note bagaimana kronologi sampai Rumah doa Banten aktivitas pembekalan iman secara spritual (Beribadah dan Berdoa)   “Saya KH Hamdan Suhaemi selaku ketua FKUB Kabupaten Serang menyikapi persoalan Rumah Doa Banten yang berada di desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang dimana persoalan baru baru ini, sebelumnya tidak ada”, Kata Hamdan Suhaemi, jumat 27/12/2024 melalui voice note. “Diawali kegiatan Rumah Doa Banten yang diketuai pendeta Hadi Sukirno ketika itu digruduk sekawanan pemuda desa tersebut, alasannya tidak ada izin dari pemerintah Desa,mungkin dianggap sebagai kegiatan ilegal” Ujar Ketua FKUB Kabupaten Serang ini   “Berlanjut kemudian pasca kejadian tersebut menjadi atensi aparat desa sehingga diadakan rapat yang dihadiri Hadi Sukirno hasil rapat memutuskan Rumah doa Banten Sementara tidak ada kegiatan yang sudah biasa dilakukan saudara saudara kita jemaat Protestan untuk berdoa”, tuturnya.   “Karna ini merupakan persoalan antar umat beragama maka FKUB Kabupaten Serang saya sendiri yang turun ke lokasi Rumah doa untuk memberikan kenyamanan, perlindungan atas kaum minoritas” Ucap KH Hamdan.   “Tetapi masyarakat menganggap bahwa FKUB terutama saya pribadi dianggap sebagai pembela umat Kristiani, padahal saya ini selaku ketua FKUB punya kewajiban untuk melindungi semua umat beragama tidak pandang bulu karena kita ini(FKUB) merupakan representasi dari pemerintah, meskipun kita bukan pribadi tetapi organisasi mitra pemerintah punya kewajiban dan tanggung jawab melindungi semua umat beragama “, ungkapnya.   Lanjut KH Hamdan Suhaemi “Kemudian berjalan layanan keagamaan seperti anak anak,remaja dan dewasa yang melakukan kegiatan pembekalan iman, beberapa minggu acara rumah doa Banten timbul lagi masalah baru yang diduga salah satu ustad yang kemungkinan besar sangat tidak setuju adanya Rumah doa tersebut karna jaraknya dengan rumahnya kurang lebih seratus meter,kemungkinan dia(Ustad) tidak nyaman dan terganggu secara psikologis kemungkinan ustad tersebut mendapat informasi informasi kurang baik, sehingga berpola pikir untuk menolak keberadaan rumah doa Banten tersebut bisa saja seperti itu, analisa saya sementara “, pungkas KH Hamdan.   “Rupanya Ustad ini menggalang masyarakat untuk menandatangani surat penolakan terhadap kegiatan Rumah doa yang dibina oleh Pak Hadi Sukirno tersebut, kemudian sebelum surat penolakan dilayangkan kepada pihak RDB(Hadi Sukirno) saya selaku ketua FKUB Kabupaten Serang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan kegiatan tersebut karena ini bukan soal izin pendirian,ataupun pembubaran tempat ibadah inikan rumah doa, jadi apa yang direkomendasikan FKUB adalah untuk kelanjutan kegiatan layanan keagamaan Protestan tempat itu”, ucap ketua FKUB Kabupaten Serang.   “Bukan surat izin pendirian tempat ibadah, karena yang berhak mengeluarkan surat izin tempat ibadah itu adalah pemerintah daerah, FKUB hanya punya tupoksi memberikan rekomendasi kegiatan keagamaan, karena memang tugas utama FKUB melindungi semua umat beragama”, paparnya.   “Ada nada nada sumbang mengkritik saya, bahkan mencaci maki saya, menghina saya,seakan akan saya ini dianggap sebagai pro kresten,padahal saya ini kapasitas saya sebagai FKUB melindungi semua umat beragama, jika bisa disatukan kenapa tidak,jika bisa diselesaikan kenapa tidak”, ujarnya   “Poinnya persoalan Rumah doa Banten FKUB Kabupaten Serang sudah hadir dan melakukan tugas sebagai perpanjangan pemerintah ketika terindikasi ada konflik beragama kita mendamaikan”, ungkapnya.   “Saran saya segera dilakukan kedua belah pihak duduk bersama dan dihadiri oleh pemerintah setempat sekaligus FKUB ada didalamnya Urun Rembuglah kepastian terhadap Rumah doa Banten ini, apakah diteruskan apakah dihentikan”, tutup KH Hamdan Suhaemi.(Bdi)

Kapal Trimas KMP Kanaya Alami Kendala Mesin, Tugboat Dikerahkan Dini Hari

Kapal Trimas KMP Kanaya Alami Kendala Mesin, Tugboat Dikerahkan Dini Hari

INFOPOLISI.NET | CILEGON Kapal Trimas KMP Kanaya dilaporkan mengalami kendala mesin pada Senin dini hari (2/12/2024), sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat gangguan tersebut, kapal terpaksa digandeng oleh tugboat untuk memastikan keselamatan dan stabilitas operasional selama proses penanganan masalah teknis berlangsung.   Menurut informasi yang dihimpun, insiden ini menimbulkan sejumlah pertanyaan dari berbagai pihak terkait, khususnya mengenai penyebab gangguan dan langkah perbaikan yang akan diambil. Berdasarkan keterangan awal yang diterima, manajemen kapal telah mengeluarkan Berita Acara (BA) pemberitahuan sebagai langkah tindak lanjut dari kejadian ini.   “Salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa pada dini hari, kapal Trimas KMP Kanaya terlihat digandeng oleh tugboat setelah mengalami kendala teknis pada mesinnya,” ungkap laporan yang diterima awak media. Hingga berita ini dirilis, Kepala Cabang Trimas KMP Kanaya, Anto, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Selain itu, belum ada informasi lebih lanjut mengenai estimasi waktu perbaikan kapal maupun dampaknya terhadap operasional pelayaran.   Insiden ini menjadi perhatian besar di kalangan masyarakat dan pelaku industri pelayaran. Banyak pihak berharap agar klarifikasi resmi segera diberikan, mengingat ketidakpastian yang muncul dapat memicu spekulasi lebih lanjut.   Tim awak media terus memantau perkembangan situasi ini dan berkomitmen untuk memberikan pembaruan informasi secara akurat dan menyeluruh. Pihak terkait diharapkan segera memberikan solusi yang tepat guna meminimalkan dampak dari kejadian ini terhadap aktivitas pelayaran di wilayah tersebut.   Seiring dengan itu, awak media berharap pihak yang berwenang segera menelusuri kejadian ini lebih mendalam dan memastikan kapal tersebut dapat beroperasi dengan aman, demi menjamin keselamatan pelayaran yang lebih luas. (Tim red bdi)

Tragedi Subang Terhadap Jurnalis Jadi Sejarah Kelam, Ramai Tag Subang Zona Merah

Tragedi Subang Terhadap Jurnalis Jadi Sejarah Kelam, Ramai Tag Subang Zona Merah

INFOPOLISI.NET | JAKARTA #Subang Zona Merah, #Subang Sarang Mafia Gas Oplosan, #Subang Sarang Preman. Itulah yang digaungkan FWJ Indonesia setelah adanya insiden pengeroyokan dan penganiayaan berturut – turut terjadi pada tanggal 26 Oktober 2024 dan 31 Oktober 2024.   Atas peristiwa itu, perwakilan dari Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, sedikitnya 73 orang datangi Polda Jawa Barat pada hari Kamis tanggal 31 Oktober 2024 sore. Kedatangan mereka sebagai solidaritas kekeluargaan dalam satu wadah organisasi terkait adanya insiden pengeroyokan dan penganiayan yang terjadi di wilayah hukum Polres Subang tanggal 26 Oktober 2024 dan 31 Oktober 2024.   Kronologis terjadinya pengeroyokan di tanggal 26 Oktober 2024 bermula saat korban dari tim FWJ Indonesia korwil Tanggerang kota melintasi wilayah Subang sekitar pukul 03.00 wib, tim mencari warung kopi untuk sekedar mengopi menghilangkan rasa kantuk, namun tiba – tiba melintas mobil colt pick up muatan gas yang diduga gas ilegal (oplosan).     “Kami sempat menegur sopir dan mereka kemudian berhenti, lalu kami tanya dan tiba-tiba sopir mobil colt pick up itu menginjak gas dan mau menabrak kami. Karena mencurigakan, kemudian kami mengejar mobil tersebut dan berhasil kami hentikan, lalu kami pertanyakan hal-hal alasan mereka mau menabrak kami. “Kata Korban saat dikonfirmasi terkait insiden yang menimpanya.   Dari peristiwa itu, sebagian tim ke Polres Subang untuk meminta anggota Polisinya datang ke TKP, namun tak disangka, Korban beserta saksi mendapatkan perlakukan keji dari para pelaku yang berjumlah lebih dari 20 orang datang tiba-tiba. Mereka berpakaian serba hitam dengan menggunakan motor langsung membabi buta menghajar habis-habis sebagian tim FWJ Indonesia Korwil Tangkot.   “Insiden yang menimpa kami cukup cepat dan tidak diduga, mereka seperti sudah terlatih dan dilatih untuk melakukan hal itu dengan cepat untuk menghilangkan jejak. “Ujarnya.   Atas insiden itu, korban dilarikan ke RSUD Subang bersama tim FWJ Indonesia Korwil Tangkot yang ditemani anggota Polres Subang untuk mendapatkan perawatan dan visum sebagai bukti laporan kepolisian.   Diketahui Yusrizal adalah salah satu korban terparah, Ia mendapatkan hantaman dibeberapa bagian tubuh juga kepalanya yang mengakibatkan bagian bibir lebam, telinga sebelah kiri hampir putus, kepala bagian bawah sebelah kanan luka dalam hingga terjadi hilang ingatan sesaat, serta dibeberapa bagian lengan tangan, kaki dan badannya.   Dengan kejadian tersebut akhirnya mereka membuat laporan ke polresta Subang dengan Nomor LP/B/574/X/2024/SPKT/POLRESSUBANG) POLDAJAWABARAT, Subang 26 Oktober 2024, dengan ancaman Pasal 170 KUHP.   Cecep Yuliardi selaku ketua FWJ Indonesia korwil Tangkot yang juga ada didalam peristiwa kejadian tersebut segera mengadukan perihal insiden tersebut kepada ketua umum nya, yakni Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan di hari minggunya, tanggal 27 Oktober 2024 untuk meminta kasus pengeroyakan dan penganiayaan yang menimpa tim FWJ Indonesia Korwil Tangkot segera ditindaklanjuti.   Mendapatkan aduan terjadinya insiden itu, Mustofa atau yang biasa disapa Opan akhirnya mengutus beberapa pengurus ke Subang untuk mengkonfirmasi ke pihak polres Subang pada hari Kamis 31 Oktober 2024. karena sebelumnya Opan juga telah berkomunikasi ke Kanit Resmob Polres Subang, Ipda Tatang S.   Pengurus yang awalnya diutus ketum FWJ Indonesia datang berjumlah 7 orang, setibanya mereka di depan kantor Disnaker pada pukul 11.00 wib yang lokasinya berseberangan dengan kantor Polres Subang, disitulah insiden kedua pengeroyokan dan penganiayaan oleh sekelompok orang yang diduga adalah para preman berkedok Ormas Subang yang berjumlah lebih dari 30 orang melakukan persekusi.   “Lagi asik makan dan ngopi, tiba-tiba mereka mendatangi kami. segerombolan preman yang jumlahnya mencapai puluhan orang itu seperti mau menghabisi kami, bahkan salah satu dari mereka mendekati Rosid yang mengenakan seragam FWJ Indonesia. “Jelas Rosid salah satu korban dari pengurus FWJ Indonesia Korwil Jakut.   Berdasarkan aduannya, dia mengatakan adanya intimidasi kuat oleh orang yang berbadan gempal, bertato, mengenakan kaos biru muda dan mengenakan topi putih hingga terjadinya pemukulan, dan penganiayaan (persekusi) terhadap dirinya beserta rekan – rekan FWJ Indonesia yang ada di lokasi kejadian.   Awalnya, kata Rosid, sekawanan preman itu menggebrak meja kantin sambil membanting gelas hingga pecah, dan mempertanyakan tujuan FWJ Indonesia ke Subang dalam rangka apa. Pertanyaan itu dijawab Rosid ingin mengkonfirmasi kejadian pengeroyakan yang terjadi pada hari sabtu (26/10). Lalu secara spontan pemuda tersebut berkata ” Emang di Jakarta APBD kalian sudah habis, sehingga ingin mengacak – acak Subang? Sambil mendorong saudara Rosid hingga terjatuh.   Tidak cukup sampai disitu kelakuan pengeroyokan tersebut karena sekawanan preman itu juga ikut memukul dan menghantam saudara Ade menggunakan bangku warung, hingga Ia mengalami pembengkakan dan goresan di lengan kanannya.   Tak puas dengan aksi membabi butanya, lalu mereka menghampiri kembali saudara Rosid dan juga melakukan pemukulan hingga Rosid terjungkal ke tanah sambil ditendang – tendang hal itu terlihat dengan adanya bukti rekaman video singkat yang diambil saksi kejadian.   Tidak puas memperlakukan Rosid dan Ade, kawanan preman yang akhirnya diketahui dalam dugaan kuat dari ormas Pemuda Pancasila (PP) Subang kembali menghampiri Sogi Sasmita selaku Dewan Pengawas DPP FWJ Indonesia yang juga menjabat sebagai ketua FWJ Indonesia Korwil Jakarta Utara.   Dalam insiden pengeroyokan itu, Sogi mengatakan dari 7 orang pengurus FWJ Indonesia Korwil Jakut, hanya 3 orang yang kena sasaran, yakni dirinya, Rosid OKK Jakut dan Ade Karjono sebagai bidang kemasyarakatan FWJI Korwil Jakut, sedangkan yang lainnya juga mendapatkan persekusi tetapi tidak terjadi baku hantam seperti yang terjadi kepada 3 orang.   “Kami dibuat seperti bola, dipukul, ditendang, didorong dengan keras, di hantem dengan bangku warung, diusir dan dimasukan ke mobil dengan paksa oleh para pelaku. “Kata Sogi, sebelum membuat Laporan Polisi di Polda Jawa Barat, Kamis (31/10/2024) malam.   Lebih lanjut, dia mengatakan mendapatkan arahan dari kawan-kawan segera merapat ke Polda Jabar untuk membuat LP, mengingat wilayah Subang sudah tidak kondusif.   “Memang benar, di Polda Jabar rekan-rekan dari FWJ Indonesia setidaknya ada lebih dari 73 orang sudah berkumpul, termasuk ketua umum beserta jajaran DPP, tim 9 DPP, pengurus DPD Jabar, perwakilan para korwil dari beberapa daerah dan anggota-anggota FWJ Indonesia.   Dalam hal ini, Ketua FWJ Indonesia DPD Provinsi Jawa Barat, Toni Maulana yang juga ikut mendampingi dalam proses pembuatan laporan di Polda Jabar mengatakan apresiasi atas kinerja Polda Jabar yang telah menerbitkan Laporan Kepolisian Polda Jabar, Nomor LP/B/480/X/2024/SPKT/Polda Jawa Barat, tertanggal 31 Oktober 2024.   “Kami keluarga besar FWJ

Polres Ogan Ilir Amankan Eksekusi Lahan Oleh Pengadilan Negeri Kayu Agung Yang Berlokasi di Pasar Indralaya

Polres Ogan Ilir Amankan Eksekusi Lahan Oleh Pengadilan Negeri Kayu Agung Yang Berlokasi di Pasar Indralaya

INFOPOLISI,NET | PALEMBANG Pada hari Rabu, 07 Agustus 2024, bertempat di Pasar Indralaya LK 1, Kelurahan Indralaya Mulya, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, telah dilaksanakan kegiatan eksekusi lahan dan bangunan oleh Pengadilan Negeri Kayu Agung OKI.   Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, S.I.K.Sesuai dengan surat Nomor 593/ KPN.W6. U2/HK.2.4/VII/2024. tentang bantuan pengamanan pelaksanaan eksekusi.   Eksekusi ini melibatkan pemohon, almarhum Sdr. Usman bin Rohani, dan pihak termohon, Sdr. Aidil Fitri bin almarhum A. Wahab, serta Lurah Indralaya Mulya. Tanah yang dieksekusi merupakan hak milik Rohani bin Sarim, yang dikeluarkan pada tanggal 1 Januari 1960 oleh Kerio Indralaya dengan surat sertifikat tahun 2018.   Sekitar pukul 14.00 WIB, dilaksanakan apel persiapan eksekusi dimako Polres Ogan Ilir, Polsek Indralaya, dan DiPasar Indralaya. Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, S.I.K., dan dihadiri oleh Panitera Pengadilan Negeri Kayu Agung, Bpk. Abu Nawas, S.H., M.H., beserta staf, Wakapolres Ogan Ilir Helmi Ardiansyah, S.H., M.H., Kabag Ops Polres Ogan Ilir Kompol Kusyanto, S.H., dan sejumlah pejabat serta personel terkait lainnya.   Kemudian Sekitar pukul 15.40 WIB, kegiatan dilanjutkan di Pasar Indralaya dengan pembacaan berita acara penetapan oleh pihak Pengadilan Kayu Agung.   Pada pukul 16.00 WIB, setelah dibacakannya keputusan dan ketetapan kemudian dilakukan pembongkaran dan pengosongan rumah termohon oleh pihak pemohon secara manual, yang dibantu oleh sekitar 15 orang pekerja.   Dan setelah pengosongan lahan serta lokasi pada Pukul 17.30 WIB, dilakukan pemasangan pagar atau pembatas dari seng dengan ukuran panjang sekitar 15 meter dan tinggi 2 meter, serta pemasangan papan plang besi yang bertuliskan bahwa tanah tersebut milik ahli waris,hal tersebut penting dilakukan untuk menandai batas lahan.   Kegiatan eksekusi berakhir pada pukul 18.00 WIB dalam keadaan aman dan kondusif. Kapolres Ogan Ilir, AKBP Bagus Suryo Wibowo, S.I.K.,tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan eksekusi ini atas kerjasama dan koordinasi yang baik pada semua pihak yang terlibat,sehingga pelaksanaan eksekusi dapat berjalan dengan aman dan lancar. (Kadim/rill)

Tragis!! Siswa SMA 1 Sukamulia Tewas, Jatuh Di Sumur Dibelakang Sekolahnya

Tragis!! Siswa SMA 1 Sukamulia Tewas, Jatuh Di Sumur Dibelakang Sekolahnya

INFOPOLISI.NET | LOMBOK TIMUR Seorang anak laki laki asal Desa Pademare, Kecamatan Sukamulia Lombok Timur, terperangkap disebuah sumur dan dinyatakan meninggal dunia.   Lalu Rifqi Rahdian Sinale dinyatakan meninggal setelah Tim Rescue Damkar (TRD) Lombok Timur berhasil mengangkat korban.   Menurut keterangan tim rescue damkar lotim, korban terjatuh ke dalam sumur di belakang sekolah SMA 1 Sukamulia, pada selasa, 6/8/24.   Kronologi kejadian tim rescue menindak lanjuti laporan pihak sekolah SMA N 1 Sukamulia yang datang ke pos Mako meminta tolong untuk mengevakuasi salah satu siswa yang terjatuh ke dalam sumur warga yang berada di belakang sekolah.   “Team rescue tiba di TKP langsung berkoordinasi dengan pihak sekolah sambil mempersiapkan peralatan untuk evakuasi.   Rescuer berhasil mengevakuasi korban jatuh pada pukul 13.16 Wita dalam keadaan lemas.   Proses evakuasi berjalan lancar dengan menggunakan peralatan yang sudah disiapkan, dibantu 1 mobil panther rescue, 2 sepeda unit sepeda motor, dibantu 6 tim rescue, provos dan 4 Srikandi.   Pada saat korban berhasil diangkat, didampingi langsung pihak sekolah untuk dilarikan ke Puskesmas Dasan Lekong.   Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh pihak Kesehatan setempat dan korban dinyatakan pita hitam/meninggal dunia.   Sehingga berita ini terbit, wartawan infopolisi.net masih melakukan pendalaman dan konfirmasi terkait penyebab jatuhnya korban ke dalam sumur. (MDN)

1 Tewas – 2 Luka di Pontianak, Akibat Tertimpa Gedung Bangunan Kosong 3 Lantai

1 Tewas – 2 Luka di Pontianak, Akibat Tertimpa Gedung Bangunan Kosong 3 Lantai

INFOPOLISI.NET | PONTIANAK Sebuah bangunan kosong 3 lantai di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) roboh dan menimpa 3 pekerja yang sedang melakukan pembongkaran. Atas kejadian ini satu orang dinyatakan tewas dan dua pekerja lainnya mengalami luka berat.   “Korban atas nama Yusuf (36) ditemukan meninggal dunia di bawah puing-puing reruntuhan,” ujar Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Pontianak Eryk Subariyanto melalui keterangannya, Minggu (4/8/2024).   Peristiwa itu terjadi di Gang Kamboja, Jalan Tanjungpura Pontianak pada Sabtu (3/8) sekira pukul 17.30 WIB. Saat itu Yusuf bersama dua rekannya, Harfiansyah (51) dan Hamzah (41) hendak membongkar bangunan kosong tersebut.   “Para korban sebelumnya melakukan pekerjaan pembersihan gedung kosong ini, untuk dua korban lain sempat menyelamatkan diri,” terangnya.   Eryk mengatakan korban baru ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 2 hari. Sebab pihaknya sempat mengalami kendala untuk mengangkat puing-puing bangunan.   “Dalam pelaksanaan pencarian ini terdapat beberapa kendala yaitu terbatasnya peralatan ekstrikasi, melihat tebalnya puing-puing reruntuhan bangunan dan terbatasnya peralatan ekstrikasi membuat proses pencarian menjadi sedikit terhambat,” jelasnya.   Terpisah, Ketua Relawan Peduli Kemanusiaan Kalbar Eddy Zukarnaen menuturkan 2 korban yang selamat dibawa ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak. Mereka mengalami cedera serius.   “Korban satunya patah kaki, satunya lagi cedera pinggang atau punggung karena tidak bisa baring,” ungkap Eddy.   Lanjut Eddy, berdasarkan keterangan para korban yang selamat, awalnya korban Yusuf sempat mengantarkan material ke mobil. Namun saat kembali ke bangunan saat itu pula bangunan semi permanen itu runtuh.   “Itu bangunan semi permanen 3 lantai, katanya korban (Yusuf) sempat antar material ke mobil langsung masuk lagi dan roboh. Karena posisinya dia tidak jauh dari (pintu) depan (saat ditemukan),” tuturnya.   Sementara dua korban berhasil selama sebab posisinya berada di bagian terluar. Sehingga saat kejadian langsung bisa dievakuasi warga sekitar.   “Entah untuk posisinya seperti apa, yang jelas saat dua korban (selamat) langsung bisa dievakuasi oleh warga karena berada di pinggir,” kata dia.   Saat ini kedua korban selamat masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sedangkan korban Yusuf sudah dimakamkan oleh pihak keluarga kemarin siang. (Korwil Kalbar Teguh)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin