INFOPOLISI.NET| NTB – Pemberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) di NTB amburadul karena urusan visa. Visa sebagian jemaah justru belum terbit padahal mereka sudah berada di Asrama Haji Mataram. Kloter 1 Lombok Barat justru parah, hanya ada dua petugas yang bisa diberangkatkan sesuai jadwal mendampingi ratusan jemaah. Dokter dan dua perawat yang seharusnya mendampingi, belum bisa berangkat karena visa mereka belum keluar. “ Saya belum bisa berangkat. Tidak jelas juga informasi kapan berangkat. Ini memang sangat disayangkan. Urusan visa seharusnya diselesaikan dengan matang. Kita tidak bisa salahkan Pemerintah Arab Saudi soal visa yang belum terbit. Ini adalah kelalaian pihak kita. Yang diurus Saudi kan bukan hanya Indonesia, “ ungkap Suhaimi Syamsuri, salah satu jemaah calon haji Lombok Barat yang juga menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) Lombok Barat.
Jumlah JCH Lombok Barat yang masuk Kloter 1 diberangkatkan sekitar pukul 02.00 wita, Jumat 2 Mei 2025. Jumlah mereka 600 orang lebih. Mereka berangkat didampingi oleh ketua Kloter 1 dan pembimbing ibadah. Adapun PHD dan petugas kesehatan yang seharusnya berangkat bersama jemaah tidak bisa berangkat karena urusan visa.
Ada pula keluhan jemaah yang tidak bisa diberangkatkan bersama pasangan mereka (suami-istri) padahal urutan porsi berdekatan. “ Sampai sekarang semua PHD se NTB belum keluar visa. Patut disayangkan Kloter 1 Lobar berangkat tanpa didampingi Nakes. Padahal Nakes yang ditugaskan sudah melakukan pendataan kondisi kesehatan jemaah Kloter 1, yaitu 30 orang masuk kategori risiko tinggi serta kondisi kesehatan lainnya,” ungkap Suhaimi.
Masalah yang sama juga terjadi di jemaah Lombok Tengah yang sudah masuk asrama setelah pemberangkatan jemaah Lombok Barat. Salah satu jemaah yang belum bisa diberangkatkan padahal jadwal berangkat sudah tiba adalah Bupati Lombok Tengah H. Lalu Fathul Bahri. Hingga berita ini diturunkan belum pihak Kemenag belum memberikan penjelasan.(EH)