INFOPOLISI.NET | GORONTALO – Ditreskrimsus Polda Gorontalo Kombes Pol Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H., berhasil mengungkap kasus dugaan korupsi proyek peningkatan Jalan Nani Wartabone tahun anggaran 2021 pada Dinas PUPR Kota Gorontalo Tahun Anggaran 2021.
Dalam konferensi Pers tersebut diketahui, bahwa proyek peningkatan Jalan Nani Wartabone tahun anggaran 2021 dilaksanakan oleh PT MAHARDIKA PERMATA MANDIRI dengan nilai kontrak sebesar Rp23.971.017.680,47 dan pekerjaan konsultan pengawasan pemeliharaan berkala jalan nani wartabone dilaksanakan oleh PT FENDEL STRUCTURE ENGINEERING dengan nilai kontrak Rp761.494.800
Dalam keterangannya, Ditreskrimsus Polda Gorontalo Kombes Pol Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H., menetapkan 2 (dua) tersangka yakni Irfan Ahmad Asui (IAA) dan Denny Juaeni (DJ).
“Berdasarkan audit investigatif BPK RI yang dirilis pada tanggal 1 November 2024 lalu, total kerugian negara ditaksir mencapai Rp5,97 miliar akibat pekerjaan yang tidak sesuai volume, mutu, dan progres sebenarnya, serta aliran dana ke pihak yang tidak berhak,” ungkap Ditreskrimsus Polda Gorontalo Kombes Pol Dr. Maruly Pardede, S.H., S.I.K., M.H., saat konferensi pers, Kamis 10 April 2025.
“Adapun pasal yang dipersangkakan terhadap tersangka adalah Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke – 1 KUHPidana dengan ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah),” terangnya.
“Sedangkan dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tersangka terancam hukuman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20 dua puluh) dan atau denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah),” tandasnya.(Mustopa)
Sumber: Ditreskrimum Polda Gorontalo