
INFOPOLISI.NET | JAKARTA
Polri membentuk Tim Transformasi Reformasi untuk memastikan institusi mampu bertahan, tumbuh, dan berkembang dalam menjawab tantangan zaman serta harapan masyarakat.
Kalemdiklat Polri, Komjen Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si., selaku Ketua Tim Transformasi Reformasi, mengatakan pembentukan tim ini merupakan respons atas masukan publik, di mana Polri bersedia mendengar suara masyarakat, berani.

Kalemdiklat Polri, menyinggung terkait Tribrata dan Catur Prasetya di balik tujuan pembentukan tim tersebut.
Dia menyebut Tribrata dan Catur Prasetya, harus dipedomani oleh seluruh anggota Polri.
“Tujuannya adalah polisi ini bisa menjadi penjaga kehidupan, membangun peradaban dan pejuang kemanusiaan, terefleksi dari Tribrata dan Catur Prasetya,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan surat perintah terkait pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri.
“Tim Akselerasi Reformasi Polri akan dipimpin oleh Kalemdikpol Komjen Chryshnanda Dwilaksana,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
Belajar dari kesalahan, serta menyiapkan langkah masa depan dengan berlandaskan Tribrata dan Catur Prasetya dalam misi reformasi tersebut. Langkah ini, diharapkan menjadi awal pembenahan berkelanjutan agar Polri semakin profesional, humanis, dan sesuai dengan ekspektasi masyarakat.
“Reformasi bukan hanya soal institusi, tetapi juga diri kita sebagai manusia. Untuk bisa bertahan, tumbuh, dan berkembang, kita harus terus mereformasi diri,” ujar Kalemdiklat Polri pada Jumat (3/10).
Selain itu informasi yang dikutip dari detiknews, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan tim yang dibentuk Kapolri nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain. Keseluruhan tim itulah nanti yang akan membahas harapan masyarakat dalam perbaikan di tubuh Polri.
“Surat perintah Bapak Kapolri nantinya bekerja sama dengan tim yang dibentuk Presiden, yakni Komisi Reformasi Kepolisian serta tokoh-tokoh masyarakat nasional, pakar akademisi budayawan, juga lembaga-lembaga independen lainnya, selaras dengan harapan Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto serta yang menjadi tuntutan masyarakat,” jelas Trunoyudo.
[Red]








