INFOPOLISI.NET I LOMBOK TIMUR– Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, kembali menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam menyukseskan agenda nasional. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI APKASI yang digelar di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Wabup Edwin menyuarakan pandangan strategis: daerah bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi aktor utama dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
“Daerah tidak boleh hanya jadi penonton. Kita harus ambil bagian dan jadi penggerak utama,” tegasnya di hadapan peserta Munas, Jumat (30/5).
Munas kali ini terasa berbeda. Selain memperingati HUT ke-25 Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), ini juga menjadi kali pertama acara digelar di luar Jakarta. Nuansa lokal begitu terasa saat acara pembukaan ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Sulawesi Utara, tetengkoren—sebagai simbol harmoni dan kolaborasi antarbudaya.
Wabup Edwin hadir bersama sejumlah tokoh penting dari Lombok Timur, termasuk Kabag Tata Pemerintahan Setda Lotim Ahmad Subhan, Ketua TP PKK Hj. Ra`yal Ain Haerul Warisin, dan Ketua GOW Hj. Sri Wahyu Wardani Edwin. Mereka menunjukkan komitmen untuk membawa semangat perubahan dari daerah.
Dengan tema besar “Perkuat Soliditas Daerah dalam Mendukung Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045,” Munas membahas berbagai strategi penyelarasan kebijakan daerah dengan agenda nasional, termasuk pemilihan Ketua Umum APKASI dan evaluasi program kerja.
Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) AM Putranto, hadir membuka acara bersama Gubernur Sulut Yulius Selvanus dan Bupati Minahasa Utara Joune Ganda. Dalam sambutannya, Putranto menyampaikan apresiasi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto atas kontribusi kepala daerah dalam pembangunan bangsa.
Selain forum utama, Munas juga diramaikan dengan ajang final Putri Otonomi Indonesia 2025 serta Women Programme yang fokus pada penguatan peran perempuan dalam wirausaha daerah.
Bagi Wabup Edwin, kehadiran dalam Munas ini bukan sekadar formalitas. “Yang penting bukan hanya hadir, tapi terlibat aktif. Daerah harus menjadi mesin utama, bukan roda cadangan,” ujarnya menutup sesi wawancara. (M.D.N)