INFOPOLISI.NET I LOMBOK TIMUR –
Operasi Pekat Rinjani 2025 yang digelar oleh Polres Lombok Timur menjadi bukti nyata bahwa penegakan hukum dapat berjalan seiring dengan pendekatan humanis dan partisipatif. Dalam operasi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir, aparat berhasil mengungkap 85 kasus tindak pidana dengan total 87 pelaku yang berhasil diamankan.
Namun, keberhasilan ini tidak hanya tercermin dari jumlah kasus yang ditangani. Lebih dari itu, pendekatan yang diusung oleh Polres Lombok Timur menyoroti pentingnya pencegahan dan pembinaan sebagai bagian integral dari strategi keamanan. Salah satu contoh mencolok adalah penanganan terhadap 78 pelaku premanisme yang selama ini beroperasi sebagai tukang parkir liar.
Alih-alih langsung menindak secara hukum, para pelaku diberikan pembinaan dan diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan serupa. “Kami tidak hanya fokus pada penindakan. Yang kami dorong adalah perubahan perilaku di masyarakat. Oleh karena itu, mereka kami data, beri pembinaan, dan kami ajak untuk berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang tertib,” tegas Kapolres Lombok Timur, AKBP I Komang Sarjana.
Dalam kasus lain yang berkaitan dengan tindak kekerasan, Polres juga menunjukkan komitmennya terhadap proses hukum yang profesional. Sebanyak sembilan tersangka pengeroyokan dan penganiayaan kini tengah menjalani proses hukum berdasarkan tujuh laporan polisi. Polisi juga aktif mengumpulkan bukti serta keterangan saksi secara menyeluruh guna memastikan penanganan yang adil dan transparan.
Lebih jauh, Operasi Pekat Rinjani 2025 menjadi momentum untuk memperkuat kemitraan antara aparat dan masyarakat. Polres Lombok Timur gencar mengedukasi warga agar berani melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar. Pendekatan partisipatif ini diyakini akan memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap keamanan wilayahnya.
Kapolres I Komang Sarjana menambahkan, operasi semacam ini tidak akan berhenti sebagai rutinitas tahunan, tetapi akan dikembangkan sebagai bagian dari transformasi sosial. Ke depan, edukasi hukum di tingkat komunitas, patroli preventif di titik rawan, serta peningkatan kapasitas personel dalam pendekatan humanis akan terus menjadi prioritas.
Dengan langkah strategis yang menggabungkan ketegasan hukum dan sentuhan pembinaan sosial, Polres Lombok Timur menegaskan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang tertib, damai, dan sadar hukum secara berkelanjutan.(M.D.N)