INFOPOLISI.NET I LOMBOK – yang ke dua kali dinobatkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia, seakan kehilangan daya tarik di pasar wisata Timur Tengah, terutama setelah Saudia Airlines membuka rute baru langsung dari Jeddah ke Denpasar, Bali. Meski Lombok telah mendapatkan penghargaan internasional dalam sektor wisata halal pada World Halal Summit 2015 dan Global Muslim Travel Index 2019, kenyataannya, Bali justru mencatatkan angka yang jauh lebih tinggi dalam mendatangkan wisatawan dari Arab Saudi. Pada tahun 2024, Bali mencatatkan kedatangan 14.000 wisatawan Arab Saudi, sementara Lombok hanya mencatatkan 143 turis dari Timur Tengah.
Kehadiran rute baru Saudia Airlines ini menandakan adanya potensi besar Bali untuk menarik wisatawan Timur Tengah. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: Mengapa Lombok, yang telah meraih dua gelar bergengsi sebagai destinasi wisata halal, tidak mendapatkan perhatian yang sama? Apakah gelar tersebut hanya sekadar gimmick atau ada faktor lain yang membuat Bali lebih menarik di mata wisatawan Arab Saudi?
Mari kita lihat lebih dalam faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi preferensi wisatawan Timur Tengah. Faktor aksesibilitas yang lebih mudah melalui Bali, infrastruktur pariwisata yang lebih matang, serta keragaman atraksi yang lebih luas mungkin menjadi alasan utama Bali lebih dipilih oleh wisatawan dari Timur Tengah. Sementara itu, Lombok yang terkenal dengan pesona alamnya dan konsep wisata halal yang kental, masih membutuhkan peningkatan dalam infrastruktur dan promosi agar bisa bersaing di pasar yang sangat kompetitif ini.
Diskusi: Apakah Lombok harus melakukan perubahan strategi agar bisa lebih kompetitif dalam menarik wisatawan halal? Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan daya saing Lombok di pasar global?
(M.D.N)
Hashtags: #WisataLombok #LombokTourism #SaudiaAirlines #BaliTourism #WorldHalalSummit #WisataHalal #Travel2025 #TurisTimurTengah