info polisi

Juli 26, 2024 9:22 pm

Pendirian Hanggar Magot “Ubah Sampah, Mejadi Nilai Ekonomis”

INFOPOLISI.NET | BANDUNG

Pendirian Hanggar Magot di Wilayah RW 09 Komplek Sumber Sari Indah, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Badung, Kamis 23 November 2023 sudah mulai pelaksanaannya yaitu diawali dengan pengukuran luas dan ruang untuk pemasangan pondasi.

 

Selaku pelaksana pendirian Hanggar Magot Agus Permana meyatakan,” dalam pendirian Hanggar Magot ini yaitu sebagai program pemerintah salah satunya untuk mengurangi sampah. Hari ini kita mulai penataan lokasi, pengukuran luasnya, dan besok kita akan mulai pemasangan baja ringan dan bisa beres sekitar 2 Minggu, tapi akan kita percepat sebelum 2 Minggu,” ucapnya.

Setelah Hanggar Magot selesai kita akan menyiapkan kotak-kotak dengan kapasitas 100M persegi, dan akan membutuhkan 1000 kotak untuk pembesaran Magot, dimulai dengan penetasan dari telor ke telor itu penetasan nya selama 7 hari, dan panen Magotnya sendiri itu sekitar 2 Bulanan baru bisa di panen.

Selain budidaya Magot kita juga akan menyediakan Kolam Lele dan Buruan Sae dan kita akan berkolaborasi dengan LKK Kelurahan dan pihak kelurahan juga,” imbuhnya.

 

Lanjut Agus Permana, saya selaku Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kecamatan Babakan Ciparay harus mensuport juga program ini dan kami di support juga oleh rekan dari FKPPI Kecamatan Babakan Ciparay yang sudah di arahkan oleh Dispora untuk ikut aktif dalam penanggulangan darurat sampah di Kota Bandung,” tegasnya.

Camat Babakan Ciparay H. Suparjo, S.Sos mengatakan,” yang merupakan program dari pemerintah Kota Badung dalam rangka penanganan sampah, jadi di akhir tahun anggaran ini kita ada dua program yaitu Empos dan Hanggar Magot, dan di Kelurahan Babakan ini lokasi di daerah Sumber Sari ini untuk pelaksanaan hanggar maggot yang dipusatkan di sini akan dibangun kurang lebih 100 M2 lah ini tadi laporan dari pelaksanaya ukuran 12M X 8M,” jelasnya.

 

“diharapkan nanti bisa mengurangi sampah sehari 1 ton, dengan luas seperti ini kita harus mendukung dan juga saya nanti melalui Pak RT pak RW ini kita dukung semua pelaksanaan kegiatan ini, karena akan berlangsung terus jadi bukan hanya tahun ini, tahun ini kita masukkan kepada kegiatan Padat Karya, dan nanti tahun seperti tenaga gober pada tahun 2024 nanti akan dimasukan kedalam penganggaran orang yang bertugas menangani Magot ini dan ada petugas Magot ini 4 orang,” kata Camat.

 

Sekarang Magot sudah mempunya nilai ekonomi, jadi bagus sudah bisa dijual, bahkan saya menanyakan kepada sesama Magot yang ada di sekitar Sumber sari juga, bahkan permintaan ekspor ke Jepang, itu sangat-sangat besar dan mudah-mudahan ini kalau betul dilaksanakan dan saya juga berharap warga ada yang ikutan bikin ternak magot, ini sekaligus untuk penanganan sampah.

 

Saya yakin kalau ada warga yang mau membangun atau beternak Magot insya Allah dari pemerintah Kota Bandung akan merespon dan membantu mungkin dalam pengadaan bibit dan kita akan korasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), apa yang bisa dibantu karena ini juga hanya sebagai stimulan percontohan buat warga bagaimana cara penanganan sampah.

 

Saya sudah sampaikan kepada para Lurah, silakan Pak Lurah adakan sosialisasi dengan tokoh masyarakat dengan para Ketua RW, bahwa ini bukan untuk menjadi tempat pembuangan sampah tapi pengolahan sampah, dan juga sampai yang dibawa ke sini kan sehari misalkan 1 ton jangan lebih, dan yang dibawa ke sini sudah terpilih hanya organik saja, jadi organik ke sini langsung nanti diolah untuk makanan magot dan sehari habis ya kita ambil lagi, Kalau sehari itu belum habis ya kita jangan minta dulu,” Jelas H. Suparjo.

 

Mudah-mudahan ini disampaikan juga sama Lurah kepada warga masyarakat sehingga kita pelaksanaannya aman, dan bahkan saya juga akan menyampaikan kepada para lurah di mana lokasi pembuatan magot ini, suruh bikin pernyataan bahwa masyarakat tidak keberatan, jadi jangan sampai sudah pembuatan magot, sebulan kemudian ada warga yang mengeluh protes, kalau udah ada pernyataan setidaknya kita sudah ada pegangan, dan kita buktikan biasa masyarakat ada bukti, Magot menghasilkan buat warga yang mau bergabung, ini bisa jadi upah kerja sehari berapa puluh ribu, lumayan daripada kita tidak punya pekerjaan,” jelasnya.

 

Semboyan sampah jadi berkah, seperti di daerah lain, kita juga di sini memberikan contoh bagaimana pelaksanaan pembangunannya, kita pertimbangkan faktor keamanan warga yang tidak tahu, kita sosialisasikan, mudah-mudahan ini bisa terus bermanfaat karena ini bukan program sesaat, ini program jangka panjang, jadi nanti kita buktikan bahwa dan minta doa dan dukungan dari seluruh warga masyarakat Kota Bandung dan khususnya untuk warga Kecamatan Babakan Ciparay,” pungkas H. Suparjo.(Mustopa)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Solverwp- WordPress Theme and Plugin