info polisi

Juli 25, 2024 8:11 am

Tag: pembunuhan

Kejam, Dua Aparat TNI – Polri Gugur Saat Jaga Tarawih Masjid di Tembak Separatis Papua

Kejam, Dua Aparat TNI – Polri Gugur Saat Jaga Tarawih Masjid di Tembak Separatis Papua

INFOPOLISI.NET | PAPUA Kejam dan sadis, kekerasan disaat bulan suci Ramadhan di wilayah pegunungan Papua terus terjadi, dengan adanya penyerangan yang ditandai letusan senjata di Puncak Jaya, Papua Pegunungan.   Pasalnya aksi penyerangan terhadap aparat itu dikutip dari republika.id,- Dua aparat keamanan TNI-Polri gugur ditembak kelompok separatis saat menjaga pelaksanaan shalat tarawih di wilayah rawan tersebut.   Polda Papua mengabarkan, kejadian itu bertempat di Masjid Al-Amaliah Ilu, di Distrik Ilu, Puncak Jaya, Papua Pegunungan, Sabtu (25/3) malam waktu setempat. Satu personil kepolisian lainnya selamat namun turut terkena tembakan di bagian paha.     “Akibat penembakan tersebut tiga personil TNI-Polri menjadi korban,” begitu kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua, Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Sabtu (25/3) malam.   Korban meninggal dunia, Serda Riswar personil militer dari Koramil 1714-02/Ilu mengalami luka tembak di tulang belakang dan bagian dagu. Korban meninggal lainnya Bripda Mesak Indey yang terkena tembakan di bagian perut. “Satu korban dalam keadaan sadar atas nama Brigpol M Arif Hidayat terkena luka tembak di bagian paha,” begitu sambung Kombes Benny.   Kombes Benny menerangkan, dari laporan Polres Puncak Jaya, kejadian tembak-menembak antara anggota TNI-Polri dengan OTK terjadi persisnya pada pukul 20:00 WIT. Tembak-menembak itu terjadi ketiga ketiga personel gabungan TNI-Polri itu sedang melakukan pengamanan ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Amaliah. “Tiba-tiba personil gabungan TNI-Polri tersebut mendapatkan serangan tembakan dari arah depan salah satu kios yang berada di dekat masjid tersebut,” begitu terang Kombes Benny.     Personil gabungan tersebut sempat melakukan perlawanan dengan memberikan tembakan balasan. Akan tetapi ketidaksiapan para personil yang mendapatkan serangan tiba-tiba, membuat ketiganya gugur ditempat. “Saat ini ketiga korban masih berada di Makoramil 1714-02 untuk sementara waktu. Dan pihak keamanan sedang berusaha untuk menghubungi keluarga para korban,” begitu terang Kombes Benny menambahkan.   Polres Puncak Jaya, kata Kombes Benny menerangkan memastikan situasi di wilayah tersebut pascakontak senjata masih dalam status kondusif.   Akan tetapi, dikatakan Kombes Benny, Polres Puncak Jaya meningkatkan status keamanan di wilayah Papua Pegunungan tersebut menjadi siaga satu. “Kapolres bersama-sama pasukan gabungan TNI saat ini mengantisipasi serangan susulan yang terjadi terhadap personil yang berada di lapangan,” begitu terang Kombes Benny.     Pascakontak senjata, kata Kombes Benny, Polres Puncak Jaya melaporkan situasi dan keamanan di wilayah tersebut memang terbilang masih kondusif. Namun begitu pihak TNI-Polri setempat menebalkan pengamanan dan patroli ke sejumlah lokasi untuk memburu pelaku penembakan. “Pihak TNI-Polri siaga satu dan melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan,” begitu terang Kombes Benny.   Selain itu dari berbagai informasi sumber yang dihimpun, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, membenarkan adanya serangan saat anggota sedang melakukan pengamanan sholat Tarawih di Ilu.   Ketika penyerangan tersebut, sempat terjadi baku tembak antara anggota TNI-Polri dari Koramil dan Polsek Ilu yang sedang mengamankan warga melaksanakan sholat Tarawih di mesjid Al Amaliah Ilu.   Kontak tembak terjadi dari pukul 19.30 WIT hingga pukul 21.00 WIT dan menyebabkan dua anggota meninggal yaitu Bripda Mesar Indey anggota Polsek Ilu terkena tembakan dibagian perut dan Serda Risawar (anggita Koramil ILU terkena luka tembak di tulang belakang dan dagu bagian bawah.   Selain itu, seorang anggota Polsek Ilu yaitu Brigpol M Arif Hidayat terluka tembak di bagian paha dan kini masih ditangani medis, jelas Fakhiri.   Ketika ditanya kelompok yang melakukan penyerangan, Kapolda Papua mengaku belum bisa memastikan.   “Anggota masih mendalami pelaku penyerangan berasal dari kelompok mana,” jelas Irjen Pol Fakhiri.       (Red)

Sat Reskrim Polres Cimahi Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Seorang Perempuan Secara Sadis

Sat Reskrim Polres Cimahi Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Seorang Perempuan Secara Sadis

INFOPOLISI.NET | CIMAHI Polres Cimahi Polda Jabar berhasil mengungkap dan mengamankan pelaku yang menghilangkan nyawa seorang perempuan secara sadis di Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Akhirnya dari sejumlah penyelidikan, pelaku berhasil ditangkap Sat Reskrim Polres Cimahi.   Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, S.H., S.I.K., M.H., CPHR mengungkapkan, setelah melakukan sejumlah penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, pihaknya menemukan titik terang terkait pelaku pelaku pembunuhan sadis terhadap Korban.   “Berkaitan dengan kejadian hilangnya nyawa seorang perempuan, bahwa hari Minggu (12/3/2023) malam, Satreskrim Polres Cimahi telah mengamankan seorang pelaku berinisial HR,” kata Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, S.H., S.I.K., M.H., CPHR, Senin (13/3/2023) Di Mako Polres Cimahi.     Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, S.H., S.I.K., M.H., CPHR memastikan HR tidak melarikan diri setelah menghabisi nyawa perempuan asal Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).   “Pelaku ini hanya bersembunyi di sekitar wilayah Kota Cimahi,” ungkap Kapolres Cimahi.   Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, S.H., S.I.K., M.H., CPHR Mengungkapkan pelaku beraksi seorang diri ketika membunuh korban pihaknya belum dapat menyebutkan terkait motif di balik aksi pembunuhan tersebut karena pelaku masih diperiksa dalam proses penyidikan, Perkembangan akan kami sampaikan setelah pemeriksaan pendalaman terhadap tersangka selesai, ungkapnya.     (Red)

Gempar! Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Mati Kades di Banten

Gempar! Diduga Selingkuh, Mantri Suntik Mati Kades di Banten

INFOPOLISI.NET | BANTEN Gempar! seorang mantri yang bertugas di salahsatu rumah sakit milik Pemerintah Propinsi Banten, diduga telah menyuntik mati seorang Kepala Desa (kades) Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang Banten, bernama Salamunasir.   Pasalnya menurut berbagai sumber informasi, bahwa sebenarnya antara pelaku (mantri) yang berinisial SH dan korban (kades) saling mengenal. Kasus tersebut diduga masalah perselingkuhan yang dituduhkan oleh pelaku terhadap korban, karena ditemukan foto-foto korban (kades) di galeri ponsel istri pelaku.   Seperti halnya yang dikutip @beritagemapos,- bahwa kasus suntik mati ini diduga akibat perselingkuhan yang dikatakan Raden Yayan Elang, pengacara SH, mantri penyuntik mati Kepala Desa Curuggoong, Serang, Banten, mengatakan, SH sempat emosi saat melihat ada foto-foto korban di galeri ponsel istri pelaku tersebut. Elang, lanjut mengatakan korban sudah berkali-kali mendekati istri SH.     SH, kemudian mendatangi rumah korban untuk menanyakan maksud sang kades mendekati istrinya yang berprofesi sebagai bidan desa. Saat hendak menemui korban, SH memang sudah mempersiapkan jarum suntik berisi cairan. Namun, tujuannya bukan membunuh, melainkan untuk memberikan efek jera, kata Elang.   Sementara, kuasa hukum keluarga korban, Eki Wijaya Pratama, meminta masyarakat dan penyidik untuk tidak mempercayai isu perselingkuhan di kasus pembunuhan tersebut.   Wakil Kepala Polresta Serang Kota, AKBP Hujra Soumena mengatakan, pelaku mengaku menyuntikkan cairan diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek sebanyak 5 ml kepada Kades Curuggoong. Namun, polisi hingga saat ini masih menunggu hasil otopsi tim forensik untuk mengetahui penyebab pasti kematian.     Selain itu, seperti yang ditayangkan editor.id- pelaku penyuntikan yang diduga menghilangkan nyawa seseorang tersebut berprofesi sebagai mantri, pelaku bertugas di salahsatu rumah sakit milik Pemprov di Banten. Sedangkan, korban seorang Kepala Desa Curuggoong, Salamunasir. Korban diketahui baru dilantik menjadi kades, melalui Pilkades serentak pada 2021 lalu.   Pelaku tersebut berprofesi sebagai mantri yang merupakan warga Kampung Pasar, Desa Kadu Beureum, yang satu Kecamatan dengan korban (kades) di Padarincang, Kabupaten Serang Banten.   Insiden itu bermula, mantri pelaku penusukan berinisial SH, mendatangi kediaman rumah korban (kades) Salamunasir di Kampung Sukamanah. Saat itu, korban dan pelaku sempat terlibat cekcok hingga akhirnya pelaku menusukan jarum suntik tersebut ke punggung korban yang diduga berisi cairan berbahaya.   Setelah terjadi penusukan jarum suntik tersebut, korban langsung dibawa ke rumah sakit. Namun, sayang akibat dari jarum suntikan itu diduga nyawa kades Salamunasir, melayang tidak tertolong pada hari Minggu, (13/03/2023) siang. Selanjutnya, untuk memastikan penyebab kematian korban, jenazahnya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten untuk diotopsi.   Kasi Humas Polresta Serang Kota AKP Iwan Somantri, membenarkan ketika di konfirmasi dimintai keterangannya terkait seorang Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten bernama Salamunasir, tewas setelah ditusuk SH, pelaku menusuknya menggunakan jarum suntik berisi cairan berbahaya.   Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota, masih melakukan penyidikan terhadap kasus suntik mati ini, dengan meminta keterangan dari para saksi serta pelaku. Petugas juga masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban.   “Benar telah terjadi kematian di Desa Curuggong, Padarincang. Motifnya sedang didalami oleh penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota, penyidik masih memeriksa saksi,” kata Iwan saat di konfirmasi wartawan, Serang, pada hari Minggu (13/03/2023). Dikatakan juga, setelah kejadian tersebut korban sempat dirujuk ke RSUD Banten, namun sayangnya nyawanya tidak bisa diselamatkan.   Iwan menyebut, polisi saat ini masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematian. Termasuk untuk memastikan adanya suntikan racun dari ke tubuh korban.   “Penyidik masih mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan saksi,” ucapnya.   Selain itu, Kapolsek Padarincang AKP Karmana, menerangkan bahwa pelaku sudah diamankan, perkaranya ditangani Polres Serang Kota,” terangnya. Senin, (13/03/2023).   Mantri SH, ditangkap tak lama setelah Salamunasir (korban) kehilangan nyawa, usai ditusuk pelaku SH. Pelaku saat menusuk korban, diduga menggunakan jarum suntik berisi cairan obat di kediaman korban. Atas kejadian insiden tersebut, saat ini Istri Mantri SH, bidan NN sedang menjalani pemeriksaan juga di Polres Serang Kota. Berikut, keluarga dan kerabat pelaku juga turut dihadirkan.   Pihak kepolisian mengklaim telah mengamankan pelakunya berinisial SH, dan hingga saat kini masih dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang masih berstatus saksi.   Sedangkan untuk jenazah kades Salamunasir, sebelum dimakamkan dilakukan otopsi Tim forensik pihak RSUD Banten bersama tim dari Satreskrim Polresta Serang Kota, Senin (13/3/2023) dini hari, sudah melakukan autopsi terhadap jenazah korban untuk memastikan penyebab kematian korban. Kini petugas juga masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah korban.   Kronologi kejadian, saat kedatangan pelaku SH, juga disaksikan saksi berinisial PT, lalu mengetuk pintu rumah korban yang dibukakan oleh istri korban. Kemudian, SH langsung menanyakan keberadaan Kades Salamunasir. Namun saat itu korban sedang tidak berada di rumah, sehingga istrinya menelpon korban untuk pulang ke rumah.   Berselang kurun waktu 30 menit, korban datang dan tak lama berdua terlibat cekcok antara kades Salamunasir, dengan pelaku SH. Ketika itu, diduga pelaku langsung menusuk punggung korban  dengan menggunakan jarum suntik berisi cairan, sehingga saat itu juga korban tak sadarkan diri dan mengalami kejang-kejang.   Dengan bantuan warga sekitar, Salamunasir korban dibawa menggunakan mobil ke Puskesmas Padarincang, sekira pukul 13.00 WIB. Setelah itu, karena kondisi korban kades Curuggoong, semakin memburuk kemudian korban langsung dirujuk ke RSUD Provinsi Banten.   Meski demikian, setibanya Salamunasir di RSUD Banten, korban langsung diperiksa oleh dokter. Namun, nyawa korban Kades Curuggoong, Salamunasir sudah tidak tertolong lagi.   Cairan tersebut diduga racun atau sejenis cairan berbahaya lain yang ditusuk ke punggung korban, kades Salamunasir, yang akhirnya meninggal dunia. Kini cairan yang masih ada di dalam suntikan yang digunakan pelaku SH, dalam menikam Kades Curuggoong, Salamunasir di Padarincang hingga tewas. Kasus tersebut masih didalami polisi pada proses penyelidikan.   “Masih penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti. Motifnya belum ketahuan, nanti ya,” terang Iwan.   Pemakaman jenazah kades Curuggoong, Salamunasir dilaksanakan di TPU Curuggoong Beji. Nampak istri korban memakai gamis ungu dan kerudung bercorak didampingi anak korban, hingga kerabat menangisi kepergian Salamunasir.     (Red)

Miris! Diduga Pelaku Perkosaan Anak Dibawah Umur di Sukabumi Tidak Ditahan, Pelaku Hilang Dadakan

Miris! Diduga Pelaku Perkosaan Anak Dibawah Umur di Sukabumi Tidak Ditahan, Pelaku Hilang Dadakan

INFOPOLISI.NET | SUKABUMI Miris! diduga kasus aksi kejahatan pemerkosaan terhadap anak dibawah umur kembali terjadi di Sukabumi, dan menurut kabar rumornya pelaku pemerkosaan tersebut diduga telah dibebaskan menghilang dadakan entah kemana.   Kabar informasi tersebut yang dilansir jurnalisbicara.com – Mencuatnya rumor bebasnya H, pelaku dugaan perkosaan terhadap anak dibawah umur, Bunga (15), warga Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, membuat penasaran pihak keluarga korban, dalam hal ini ibu kandung korban U.   Saat diteumui di rumahnya, Rabu (2/11/22). Ibu korban (U) mengaku heran, mendengar Khabar dugaan pelaku (H) tidak ditahan (bebas-red).     “Kami merasa heran, mendengar kabar kalau pelaku sudah bebas,” ungkapnya.   Dikatakan, sebelumnya ada yang datang ke rumah orangtua korban, yang mengaku pengacara dugaan pelaku berinisial A. Dia meminta orantua korban mencabut perkara, tapi ditolak.   “Bapaknya korban (L) harus tahu hal ini, kemudian saya bersama-sama mendatangi Pak (L) yang tinggal di lain desa, lalu saya sampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami,” tuturnya.   Namun, lanjutnya, L tidak menjawab dan mengambil sikap, atas kabar tersebut, “Habis itu tidak bicara apa-apa lagi, angsung bubar dan pulang,” imbuhnya.   U mengungkapkan, keesokan harinya, sang pengacara (A) datang lagi dan ngajak U untuk ke Cibadak bersama tetangga berinisial (I).   “Sesampai di Cibadak (Lapang Karang Tengah, Cibadak-red), Saya disuruh nunggu sampai Jum’atan selesai, baru saat mau pulang A nyamperin lagi, namun dia tidak menjelaskan hasil pembicaraan di kantor Kejaksaan Negeri Cibadak, pengacara terduga pelaku hanya mengatakan bahwa H (pelaku) minta bebas,” urainya.   Menanggapi rumor bebasnya terduga pelaku, Ibu tiri korban (R) mengaku kecewa jika kabar tersebut benar adanya.   “Walaupun saya hanya ibu tirinya, tapi kalau anak saya diperlakukan seperti ini, jelas gak bisa dibiarkan, mau bagaimana pun pelakunya harus dipenjara, kalau bebas dan dibiarkan berkeliaran, penjahat akan merajalela,” tegasnya.   Ia juga mempertanyakan keberadaan terduga pelaku, “Kenapa ini bisa terjadi, lalu dimana pelaku ?” tanyanya heran.     (121ck/Sop)

Kopda Muslimin Otak Percobaan Pembunuhan Istri Ditemukan Tewas diduga Keracunan

Kopda Muslimin Otak Percobaan Pembunuhan Istri Ditemukan Tewas diduga Keracunan

INFOPOLISI.NET | KENDAL Anggota TNI Kopda Muslimin, diketemukan telah meninggal dunia di rumah orang tuanya di Kendal, Jawa Tengah. Kopda Muslimin, yang juga tersangka otak di balik percobaan pembunuhan sang istri, diduga bunuh diri.   Menurut informasi yang dihimpun awak media, Kopda Muslimin sebelum meninggal meminta maaf ke orang tuanya. Orang tuanya sempat meminta Kopda Muslimin menyerahkan diri.     Pasca kejadian, polisi langsung memasang garis polisi dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah orang tua Kopda Muslimin di Kendal, Jawa Tengah.   Sementara itu, Jenazah Kopda Muslimin langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Semarang, Jawa Tengah, untuk diautopsi penyebab kematiannya.     Kematian anggota TNI Kopda Muslimin, dikutip kompas.tv – Hasil pemeriksaan sementara pada jenazah Kopda Muslimin, tak ditemui luka akibat kekerasan baik benda tajam maupun tumpul.   Sementara, pada tubuh bagian dalam sementara ditemukan dugaan meninggal karena penyakit otak atau keracunan.     Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Pomdam IV Diponegoro Kol. CPM Rinoso Budi.   “Tidak ditemukan luka akibat kekerasan tajam dan tumpul. Pemeriksaan dalam, terdapat tanda mati lemas yang diduga penyakit pada otak atau keracunan,” ujar Rinoso Budi.   Namun untuk menyimpulkan penyebab kematian Kopda Muslimin atau Kopda M masih dibutuhkan pemeriksaan laboratorium.   (Red)

Ditelpon Seseorang, Calon Kades Ditembak OTK Depan Rumahnya di Desa Betung Ogan Ilir

Ditelpon Seseorang, Calon Kades Ditembak OTK Depan Rumahnya di Desa Betung Ogan Ilir

INFOPOLISI.NET | PALEMBANG Calon kepala desa (Kades) Desa Betung Ogan Ilir tewas ditembak orang tidak dikenal (OTK). Kini jenazah calon Kades yang tewas dibunuh di rumahnya telah berada di RS Bayangkara Moh Hasan Palembang.   Informasi yang dihimpun sripoku.com – calon Kades yang dibunuh tersebut bernama Arfani (50) tewas pada (20/7/2022) pagi tadi sekira pukul 05.30 WIB. Setelah itu, sekira pukul 11.45 WIB mobil ambulans yang membawa jenazah Arfani tiba di rumah sakit Bayangkara Moh Hasan Palembang.   Tampak juga beberapa keluarga mengiringi jenazah untuk dibawa ke ruang Instalasi Forensik rumah sakit Bayangkara Moh Hasan Palembang.     Zulkifli (53) yang merupakan keluarga korban saat ditemui di RS Bayangkara Moh Hasan Palembang mengungkapkan, bahwa awalanya korban ditelepon seseorang.   “Setelah itu korban membuka pintu ternyata saat membuka pintu korban langsung ditembak oleh seseorang,” ungkapnya.   Tidak hanya ditembak, korban juga dibacok dengan senjata tajam pada beberapa bagian tubuh termasuk leher yang hingga akhirnya membuat korban meninggal dunia.     Zulkifli juga membenarkan bahwa Arfani mencalonkan diri sebagai kades di Desa Betung II Kecamatan Lubuk Keliat, OI.   “Ya benar, ada enam calon kades di Desa Betung II, salah satunya adalah Arfani,” ujar Zulkifli.   Kronologi Kejadian Polisi terus memburu pelaku pembunuhan calon Kades di Desa Betung Ogan Ilir, Rabu (20/7/2022).     Kasus ini pun ditangani Satreskrim Polres Ogan Ilir dan Polsek Tanjung Batu. Atas kejadian tersebut, Polisi terus memburu pelaku pembunuhan calon Kades di Desa Betung Ogan Ilir, Rabu (20/7/2022).   Di depan rumah korban dipasang garis polisi, Tim INAFIS Polres Ogan Ilir melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti.   Kapolsek Tanjung Batu, AKP Sondi Fraguna belum dapat memberikan keterangan lengkap mengenai kasus pembunuhan.   “Nanti. Anggota masih lidik,” ujar Sondi yang juga berada di TKP.   (Red)

Biadab! Seorang Anak Tega Bunuh Ibu Kandungnya Gegara Hal Sepele di Sragen

Biadab! Seorang Anak Tega Bunuh Ibu Kandungnya Gegara Hal Sepele di Sragen

INFOPOLISI.NET | SRAGEN Biadab seorang anak durhaka yang tega membunuh ibu kandungnya. Kasus kematian Setyorini (53) warga Kampung Widoro, Kelurahan Sragen Wetan, Kabupaten Sragen akhirnya terungkap. Dia dibunuh anak kandungnya sendiri, Dian (25) yang jengkel terus dinasehati agar merantau ke Jakarta.   Pelaki kini telah dijebloskan ke tahanan Mapolres Sragen untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi menyita dua alat bukti, yakni sebuah ember dan gayung air.   Kapolres Sragen AKBP Pitter Yanottama menjelaskan, kasus ini berawal ketika pelaku dinasehati korban agar menyusul kakak keponakannya ke Jakarta untuk bekerja.     Pelaku diminta ikut mengais rezeki ke ibu kota agar ekonomi keluarga membaik. Setelah itu, pelaku keluar rumah bertemu beberapa temannya. Saat pertemuan itu, pelaku menenggak minuman keras (miras) hingga mabuk.   Ketika sampai di rumah, dia kembali dinasehati oleh ibu kandungnya. Karena terus dinasehati, pelaku yang merupakan anak tunggal jengkel dan emosi. Seketika ia memukul kepala ibunya.   Dia juga memukul bagian dada dan lengan kanan hingga membuat sang ibu jatuh tersungkur ke lantai.     Saat ibunya terkapar tak berdaya, dengan sadis pelaku masih membentur-benturkan kepalanya ke lantai sebanyak tiga kali. Akibatnya, korban mengalami pendarahan di otak.   Untuk mengecoh agar aksi sadisnya tidak diketahui orang lain, sang ibu dibuat seakan meninggal terpeleset di sumur. Tersangka memasukkan kepala ibunya ke dalam ember sumur yang ada airnya hingga tak bisa bernapas.   “Kematian korban awalnya dianggap terpeleset di sumur, sehingga langsung dimakamkan pihak keluarga besarnya,” kata Pitter Yanottama, saat Konfrensi Pers Rabu (6/7/2022).     Namun saat keluarga besar tengah kumpul, mereka curiga dan merasa ada yang janggal dengan kematian korban. Kemudian pihak keluarga meminta dilakukan autopsi dengan membongkar makam korban. Saat dilakukan autopsi oleh Dokkes Polda Jateng, ditemukan kekerasan fisik di tubuh korban.   Dengan temuan itu, polisi meminta keterangan sejumlah saksi dan mencari alat bukti. Saat meminta keterangan saksi, mereka mendengar adanya suara cekcok di rumah yang hanya dihuni ibu dan anak tersebut.   Hasil investigasi, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya dengan motif jengkel dan emosi dengan ibunya karena selalu dinasehati setiap berada di rumah.   Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 338 KUHP junto Pasal 351 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.   (Red)

Miris! Bunuh Orang Jual HP Korban Rp30 Ribu Untuk Beli Makan, Kombes Zulpan Sampai Heran

Miris! Bunuh Orang Jual HP Korban Rp30 Ribu Untuk Beli Makan, Kombes Zulpan Sampai Heran

INFOPOLISI.NET | TANGERANG SELATAN Polda Metro Jaya bersama Polres Tangerang Selatan mengungkap kasus pembunuhan sadis yang dilakukan seorang lelaki berinisial AJL (28) terhadap SL (35) di kawasan Serpong Utara.   Sungguh miris pengakuan pelaku pembunuhan terhadap seorang wanita dengan inisial SL (35). Pengakuan pelaku berinisial AJL mengklaim berniat mencuri ponsel korban karena untuk beli makan. Ponsel korban tersebut cuma dijual seharga Rp30 ribu kepada dua orang penadah yang juga ditangkap polisi. Mereka adalah J dan S.   Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan menyampaikan polisi juga heran dengan motif pelaku yang tega menghabisi korban.     “Jadi, ponsel tersebut dijual pelaku sebesar Rp30 ribu. Saya juga awalnya terheran-heran, sampai saya tanyakan lagi ke Kapolres dan Kasatreskrim Tangerang Selatan. Ternyata memang benar Rp30 ribu. Uangnya untuk makan. Memang kasus ini ada motif ekonominya,” kata Zulpan kepada awak media di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 29 Juni 2022.   Pelaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran kepergok saat masuk ke dalam kamar indekos. Ketika itu, pelaku memang hendak mencuri ponsel korban.   Pelaku saat itu langsung membunuh korban dengan pisau karena SL coba melawan. Belum lagi korban berteriak minta tolong.     “Awalnya memang dia niatnya mencuri. Kemudian korban ini melakukan perlawanan. Akibat perlawanan ini pelaku yang sudah mempersiapkan senjata tajam ini menusuk korban,” ujar dia. Lebih lanjut dia mengatakan, AJL tersangka dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Lalu, Pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan orang mati. Sedangkan dua penadah, S dan J dikenakan Pasal 480 KUHP.   Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan melakukan pengejaran terhadap AJL, pelaku pembunuhan seorang wanita berinisial SL (35). Aksi AJK dilakukan di kamar kos korban di Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.   Korban SL tewas bersimbah darah di kamar kosnya pada 25 Juni 2022, pukul 02.00 WIB. Saat itu, korban hendak berteriak meminta tolong kepada warga atau penghuni kontrakan setempat.   (Red/Tangsel Info)

Polres Cianjur Berhasil Tangkap Pelaku Pembacokan yang Viral di Media Sosial

Polres Cianjur Berhasil Tangkap Pelaku Pembacokan yang Viral di Media Sosial

INFOPOLISI.NET | CIANJUR Sat Reskrim Polres Cianjur berhasil menangkap para tersangka pelaku pembacokan di Kabupaten Cianjur terhadap korban bernama M. Zikri Mulkitsani yang viral di media sosial beberapa hari yang lalu.   Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, S.H., S.I.K., M.Si mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu tanggal 25 Juli 2022 sekitar pukul 19.50 WIB di Jalan Taifur Yusuf Kelurahan Bojongherang Kecamatan Cianjur.   “Ada dua kasus yang kita tangani, yang pertama adalah kasus tentang pasal 170 yaitu penganiayaan secara bersama-sama kemudian yang kedua kasus terkait membawa senjata tajam.” ucap Kapolres Cianjur pada saat konferensi pers di Mapolres Cianjur, Rabu (29/06).   Adapun tersangka yang berhasil diamankan sebanyak 5 tersangka, 3 tersangka diantaranya adalah kasus penganiayaan terhadap seorang pelajar bernama M. Zikri Mulkitsani yang berusia 14 tahun dengan luka yang dialami yaitu luka robek di bagian kepala akibat dibacok menggunakan senjata tajam berupa golok.   “Barang bukti yang kami sita diantaranya adalah dua bilah golok yang satu digunakan untuk melukai korban dan satunya lagi untuk menakut-nakuti korban, lalu tiga jaket dengan lambang geng motor serta satu unit sepeda motor yang digunakan para pelaku pada saat melakukan aksi penganiayaan.” Jelas Kapolres Cianjur.   Atas perbuatannya, ketiga pelaku diancam Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang tindak pidana dengan tenaga bersama melakukan kekerasan terhadap orang dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.   Kemudian dua tersangka lainnya yang terjerat kasus terkait penggunaan senjata tajam yang berinisial WR dan FH yang masih dari kelompol motor GBR, tersangka WR berhasil diamankan oleh anggota Yon Raider 300 kemudian tersangka FH yang berhasil diamankan pada saat Operasi Cipta Kondisi pasca terjadinya konvoi geng motor yang viral di media sosial beberapa hari yang lalu.   Adapun pasal yang dikenakan kepada para pelaku yaitu Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman paling 10 tahun penjara.   Kapolres Cianjur menambahkan, siapapun atau dari kelompok manapun yang melakukan pidana, Polri akan melakukan tindakan tegas. Jika dalam aksi, geng motor membahayakan nyawa masyarakat dan petugas, maka Polri akan melakukan tindakan tegas terukur.   (Red)

Anggota Sat Pol PP Tewas Saat Membela Motor Rekannya Ditarik Debt Collector Setelah Cekcok

Anggota Sat Pol PP Tewas Saat Membela Motor Rekannya Ditarik Debt Collector Setelah Cekcok

INFOPOLISI.NET | SULAWESI UTARA Anggota Sat Pol PP Manado, Relly Pieter (50) tewas setelah terlibat perselisihan dengan Debt Collector di pusat kota Manado, provinsi Sulut, Selasa (27/6/2022) siang. Relly di kenal sebagai sosok pribadi yang baik. Kepergiannya ditangisi oleh rekan kerja dan para pedagang.   Relly Pieter anggota Sat Pol PP Manado yang tewas tersebut, dikutip tribunmanado.co.id – saat itu ia membela rekannya yang sepeda motornya hendak ditarik debt collector.     Perselisihan antara anggota Sat Pol PP dengan debt collector di Manado itu sempat terjadi, namun tidak sampai adu fisik. Relly terlihat sangat marah pada saat perselisihan terjadi, ia tiba-tiba jatuh pingsan. Relly saat itu juga segera dibawa ke rumah sakit Manado Medical Centre Paal Dua. Tetapi naas nyawanya tak tertolong.   Meninggalnya Relly Pieter diratapi rekan rekannya anggota Sat Pol PP Manado, saat mereka mendatangi rumah sakit untuk menengok jenazah rekannya.     Tak hanya anggota Sat Pol PP saja yang mendatangi rumah sakit untuk menengok jenazah. Sejumlah pedagang yang mengenalinya juga datang untuk memberi rasa simpati.   “Orang ini sangat baik, tak pernah kasar, ia selalu persuasif saat menegur,” kata seorang pedagang.     Seorang anggota Sat Pol PP Manado mengatakan, korban adalah pekerja keras. Ia selalu bekerja total meski dalam keadaan sakit.   “Ia pekerja keras dan punya solidaritas dengan rekannya,” kata dia.   (Red/Art)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin