Infopolisi.net | Bandung Polrestabes Bandung , Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Bandung Wetan dan Satreskrim Polrestabes Bandung, berhasil menangkap beberapa para pelaku pengeroyokan seorang warga Kota Bandung, di Jalan Ambon, yang sempat viral dimedsos beberapa waktu lalu. “Empat orang kita amankan, satu orang dewasa dan tiga lainnya masih di bawah umur,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung, saat ungkap kasus di Mapolrestabes, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (27/4/2022). Kapolrestabes Bandung, mengatakan motif pengeroyokan dari hasil pemeriksaan, dikarenakan kelompok XTC yang usai melakukan kegiatan buka bersama tersebut, menggelar konvoi bersama. Saat di lokasi kejadian, atau di Jalan Ambon, konvoi kelompok tersebut, terhalang oleh korban yang tengah menyebrang. Pengeroyokan pun spontan terjadi. “Kita masih kejar pelaku lainnya. Kami peringatkan agar mereka segera menyerahkan diri,” kata Kapolrestabes Bandung Kapolrestabes Bandung, juga menambahkan, jika ia telah instruksikan kepada seluruh jajaran Polrestabes Bandung, untuk melakukan tindakan tegas serta terukur, kepada setiap kelompok yang meresahkan masyarakat. Kapolrestabes Bandung, juga minta agar diberikan tindakan tegas terhadap mereka-mereka yang menggangu situasi Kamtibmas Kota Bandung. (RED) Humas Polrestabes Bandung
Tag: penganiayaan
Berhadiah Rp 50 Juta, Bagi Siapapun yang Temukan Pelaku yang Lucuti Celana Ade Armando
INFO POLISI Masih ingat kasus pengeroyokan Ade Armando. Bahwa diketahui Ade Armando babak belur usia dikeroyok saat hadir demo mahasiswa 11 April lalu. Nah sekarang ada info terbaru dari Kuasa Hukum Ade Armando, Muannas Alaidid menggelar sayembara kepada masyarakat yang menemukan pelaku pelucutan celana Ade Armando saat terjadi pengeroyokan pada Senin (11/4/2022) lalu. Dalam sayembara tersebut, Muannas menyebut akan memberikan hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta. Menurutnya, uang tersebut merupakan sumbangan pribadi dari rekan-rekan yang bersimpati dengan kejadian yang menimpa Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) itu. Selain itu, Muannas juga memberikan ciri-ciri dari pelaku pelucutan celana Ade Armando. Pelaku disebut menggunakan topi dan berambut pirang. “Kepada masyarakat yang bisa memberikan informasi siapa orang yang melucuti pakaian bang Ade, yang menggunakan topi dan berambut pirang.” “Kita kasih Rp 50 juta, itu uang kita pribadi dan sumbangan teman-teman yang memang simpati sama Bang Ade,” kata Muannas, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Rabu (20/4/2022). Ia menuturkan, sayembara tersebut dilakukan lantaran pelaku pelucutan celana Ade Armando belum juga ditemukan. Sebelumnya, identitas pria bertopi tersebut disebut sebagai Abdul Manaf. Namun, Polda Metro Jaya mengaku salah menetapkan status tersangka itu. Polisi kini sudah meralat jika penetapan tersangka pria atas nama Abdul Manaf adalah ‘salah’ identifikasi. Saat polisi mengidentifikasi pria bertopi yang mengeroyok Ade Armando, hasil face recognition menunjukkan pria bertopi adalah Abdul Manaf. Namun, setelah dilakukan pendalaman ternyata Abdul Manaf dinyatakan tidak terlibat. Saat kejadian, Abdul Manaf berada di Karawang dan dipastikan tidak berada di Jakarta saat hari dan jam kejadian Ade Armando dikeroyok di depan DPR RI. Kini polisi menggugurkan status seorang tersangka bernama Abdul Manaf. Saat ini seorang pria bertopi tersebut masih menjadi buronan. Lantas siapa pria bertopi yang mengeroyok Ade Armando? Kabid Humas Polda metro Jaya Kombes Zulpan mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian. Ia memastikan Polda Metro Jaya akan melakukan pencarian terhadap pria bertopi itu. “Abdul Manaf, yang kemarin yang kita lakukan penangkapan di Karawang, Ternyata bukan Abdul Manaf yang dimaksud. Tetapi orang bertopi itu tetap kita buru,” kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Kamis (14/4/2022), dikutip Tribunnews. Zulpan mengklarifikasi jika pihak kepolisian sempat keliru dalam mengidentifikasi Abdul Manaf melalui teknologi Face Recognition. Menurut hasil teknologi face recognition pada seseorang yang bertopi, teridentifikasi bahwa orang tersebut adalah ‘Abdul Manaf’. Hasinya, tingkat kecocokan wajah saat itu 70 persen. “Memang dari face recognition yang kita miliki, tingkat kecocokan itu terhadap Abdul Manaf ini 70 persen. Jadi pada saat itu dia pakai topi tertutup dan hasilnya mengarah pada identitas yang bersangkutan,” imbuhnya. Namun, saat polisi memeriksa Abdul Manaf, pihaknya memastikan yang bersangkutan tak terlibat dalam pengeroyokan Ade Armando. (***) Red
Ade Armando Mengalami Pendarahan di Otak Belakang Usai Dikeroyok Massa
INFO POLISI.NET | JAKARTA Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando mengalami pendarahan di otak belakang usai babak belur dipukuli sejumlah orang di kawasan gedung DPR, Senin (11/4). Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PIS, Nong Darol Mahmada saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Semanggi. “Hasil CT Scan tadi malam itu menunjukkan bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi,” ujar Nong di RS Siloam Semanggi seperti dilansir cnnindonesia.com, Selasa (12/4). Meski demikian, Nong menyampaikan kondisi Ade saat ini sudah mulai membaik. Ade direncanakan bakal menjalani sejumlah pemeriksaan lanjutan pagi ini. “Intinya itu harus dipantau terus, dirontgen pagi ini kepalanya untuk memastikan itu. Terus hidungnya juga hari ini juga diperiksa oleh dokter THT karena tiba-tiba bang Ade mengeluh soal kesakitan hidung itu,” tutur Nong. Ia juga menyebutkan Ade saat ini sedang menjalani perawatan secara konvensional. Namun, bila nanti kondisi sang dosen menurun, Ade kemungkinan bakal dioperasi. “Kalau konvensional itu sekarang yang sedang dilakukan. Jadi dipantau terus, kemudian dikasih obat. Tapi kalau misal tiba-tiba drop kesadaran, terpaksa harus dioperasi,” imbuhnya. Sebelumnya, Ade Armando dipukuli sekelompok orang di kawasan gedung DPR saat mahasiswa menggelar aksi menolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden, Senin lalu. Ade menjadi bulan-bulanan massa usai sempat cekcok dengan beberapa orang. Dia dihajar hingga babak belur dan tak berdaya. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkapkan kondisi Ade memprihatinkan usai insiden tersebut. Ade mengalami luka di kepala dan harus menjalani perawatan serius. “Kondisi Ade Armando cukup memprihatinkan, beliau terluka di kepala,” ucap Fadil dalam konferensi pers, Senin (11/4). (Red)
Anarko Kembali Berulah, Jadi Penyusup Saat Demo di Sejumlah Tempat
INFO POLISI.NET | JAKARTA Massa berideologi anarko jadi penyusup dan perusuh saat demo mahasiswa di sejumlah tempat di Indonesia pada Senin (11/4/2022). Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan sejumlah video yang diterimanya dari tiap polisi di daerah. “Kelompok Anarko masuk ke situ dari identitas bajunya, kemudian kekhasannya dia, ini yang masih didalami rekan-rekan PMJ (Polda Metro Jaya) dan juga beberapa wilayah,” kata Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri seperti dilansir tribunjabar.id, Senin (11/4/2022). Hal sama juga terjadi di Jakarta. Meski begitu, pihaknya masih terus mendalami temuan sementara itu. Anarko dari arti populer, diidentitkan dengan ideologi yang menihilkan peran negara. Pasalnya, sejak manusia lahir sudah dalam keadaan bebas merdeka namun pada akhirnya jadi ada hierarki, salah satunya lewat peran negara. Karenanya, negara dipandang sesuatu yang tidak diinginkan, tidak penting, dan malah merugikan. “Kalau saya melihat dari beberapa kutipan-kutipan video yang dikirim dari wilayah yang saat ini juga masih didalami oleh Polda Metro Jaya,” kata Dedi. Ia menyebut, massa berideologi anarko itu diketahui dari kekhasannya seperti pakaian hingga bahasa propaganda yang muncul. Mereka mulai populer sejak aksi massa terkait revisi KUHP, revisi UU KPK hingga RUU Cipta Kerja. Selain itu, kata dia, sejak awal pihaknya sudah meyakini bahwa demo mahasiswa pada 11 April itu ada pihak yang menunggangi. “Jangan sampai terulang lagi kejadian seperti itu. Disusupi orang tak bertangung jawab akhirnya terjadi kontak fisik dan perusakan, ini betul-betul sangat kami sesali,” ucapnya. Demo mahasiswa yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin (11/4/2021) siang berujung ricuh. Pendemo yang mengamuk kemudian dipukul mundur oleh polisi menggunakan tembakan gas air mata. Massa aksi pun terurai dan berpencar ke arah Timur dan Barat di Jalan Gatot Subroto, di depan Gedung DPR/MPR. Suara letupan terdengar beberapa kali, diiringi asap yang memenuhi jalanan. Hingga kini, anggota Brimob bersenjata lengkap masih berupaya mengurai massa. Adapun aksi ricuh juga terjadi di berbagai wilayah selain Jakarta, di antaranya Kota Makassar, Sulawesi Selatan; Kota Padang, Sumatera Barat; hingga Kendari, Sulawesi Tenggara. (Red)
Dosen UI Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Para Pendemo, Sempat Ditelanjangi Massa
INFO POLISI.NET | JAKARTA Pegiat media sosial, Ade Armando menjadi korban pengeroyokan saat hadir di tengah demonstrasi dari berbagai kalangan di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022). Berdasarkan Pantauan Suara.com, Ade Armando tiba-tiba menjadi bulan-bulanan sekelompok orang yang berada di lokasi aksi unjuk rasa mahasiswa. Akibat aksi kekerasan itu, tampak Ade Armando babak belur. Diduga keributan itu terjadi ketika Ade Armando didatangi sekelompok orang. Tampak, terjadi dorong-mendorong ketika Ade Armando berada di tengah-tengah demonstrasi. Ade Armando sebelumnya mengaku hadir untuk mendukung aksi yang akan dilakukan rekan-rekan mahasiswa di gedung DPR RI. Berdasarkan pantauan Suara.com tampak datang dengan menggunakan kaus berwarna hitam. Ia mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode. “Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung,” ujar Ade ditemui di lokasi seperti dilansir suara.com. Ade mengaku mendukung penuh jika para mahasiswa menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden. “Kalau isu yang kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu,” ungkapnya. Sementara di sisi lain ia menyayankan rekan-rekan BEM atau mahasiswa kekinian terlihat terpecah. “Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yang sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil,” imbuhnya. (Red)
Ade Armando Jadi Trending Topic, Video Pemukulan Tersebar Luas
INFO POLISI – Pegiat sekaligus dosen Universitas Indonesia, Ade Armando menjadi sasaran penganiayaan masa pada demo mahasiswa 11 April 2022. Nama Ade Armando menjadi trending topic di Twitter lantaran video penganiayaan tersebar luas di media sosial. Ade Armando diduga dianiaya oleh sekumpulan masa yang bukan dari kelompok mahasiswa. Video Ade Armando tersebut bukan hanya dianiaya, akan tetapi ada video Ade Armando hampir ditelanjangi. Dalam video tersebut Ade Armando menggunakan kaos hitam bertuliskan ‘Pergerakan Indonesia untuk Semua’. Beberapa netizen pun mengomentari aksi masa yang tak terkendali saat menganiaya Ade Armando. “Sangat sedih melihat penganiayaan terhadap Bang Ade Armando. Anda setuju atau tidak terhadap sikap politiknya, tidak ada pembenaran untuk kekerasan,” cuit Pangeran. “Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dr awal menolak. Tapi karena kesusupan kadrun, akhirnya di provokasi,” ucap Denny Siregar. Selain itu, beberapa netizen menangkap aksi oknum yang memprovokasi terjadinya kekerasan kepada Ade Armando. “Ini komuk yg provokasi pertama mukul Ade Armando,” cuit Rakyat Recehan. Dalam video tersebut Ade Armando terlihat babak belur disekujur tubuh. Wajah Ade Armando pun terlihat memar dan bengkak setelah dipukuli. Tak hanya itu Ade Armando terlihat digiring polisi tidak mengenakan celana lantaran ditarik oleh masa yang mengamuk.(*)